PADANG (Arrahmah.com) – Komisi Penanggulangan AIDS Sumatera Barat mencatat 374 kasus penularan HIV yang terjadi sepanjang tahun 2009. Menurut koordinator program komisi Arfen Drinata, angka tersebut berdasarkan data yang diterimanya dari Dinkes Sumbar hingga Juli tahun ini.
“Ini menunjukkan peningkatan yang signifikan, mencapai 100 persen lebih dibanding tahun lalu,” kata Arfen Drinata pada VIVAnews, Senin (30/11).
Tahun lalu, jumlah kasus penularan HIV di Sumbar tercatat sekitar 100 kasus. Kasus penularan terbesar terjadi pada pengguna narkoba dengan jarum suntik yang mencapai 50 persen dari total kasus.
Penularan melalui sex bebas mencapai 30 persen dan kasus terbaru yang ditemui di Sumbar yakni penularan dari ibu ke anak. “Angkanya tidak terlalu besar, hanya sekitar 2 persen,” katanya.
Usia pengidap penyakit menular ini didominasi angkatan produktif dengan umur 20 hingga 30 tahun. Ia menilai, kasus penularan HIV bagai fenomena gunung es. Angka yang tercatat bisa saja melebihi kasus yang sebenarnya.
Jumlah kasus terbanyak ditemukan di dua kota di Sumbar yakni Kota Padang dan Bukittinggi. Hal ini terungkap karena dua daerah tersebut memiliki rumah sakit rujukan bagi pasien AIDS–RS M Djamil, Padang, dan RS Ahmad Mochtar, Bukittinggi.
Ia menilai, penyebaran HIV di Sumbar setiap tahunnya selalu menunjukkan tren meningkat. Kondisi ini terjadi karena lemahnya sosialisasi penyebaran penyakit ini pada kelompok berisiko tinggi.
“Sosialisasi pada masyarakat umum mungkin sudah berjalan baik, tapi pada kelompok berisiko tinggi seperti pengguna narkoba, waria, wanita malam, masih minim,” katanya. (viva/arrahmah.com)