RAMALLAH (Arrahmah.com) – Pihak berwenang Palestina pada Senin (9/3/2020) mengkonfirmasi lima kasus baru virus corona di Tepi Barat yang diduduki.
“Kementerian Kesehatan telah melaporkan peningkatan jumlah orang yang terinfeksi virus corona menjadi 25, setelah empat kasus tercatat di Bethlehem (selatan), dan satu di Tulkarm (utara),” kata juru bicara pemerintah Ibrahim Melhem dalam sebuah pernyataan.
Pekan lalu, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan keadaan darurat di kota Betlehem dan Jericho di Tepi Barat atas dugaan kasus virus corona.
Kementerian itu mengatakan sebuah hotel di Betlehem dikarantina karena sejumlah kasus virus corona.
Menteri Kesehatan Palestina Mai Al-Kaileh mengatakan pada Kamis bahwa telah diputuskan untuk mengaktifkan rencana darurat di Betlehem dan Jericho. Karenanya, semua lembaga pendidikan dan pusat pelatihan di Kegubernuran Betlehem ditutup selama 14 hari.
Penyakit ini telah menyebar ke lebih dari 90 negara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Korban kematian global sekarang lebih dari 3.800 dengan lebih dari 110.000 kasus, mayoritas berada di Cina.
Sebagai bagian dari upaya penanggulangan wabah tersebut, beberapa pemerintah menutup perbatasan dan menangguhkan perjalanan darat dan udara dengan banyak negara termasuk Cina, Iran, Italia, dan Korea Selatan.
WHO telah menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan internasional, dan kemudian memperbarui penilaian risiko global menjadi sangat tinggi.
(fath/arrahmah.com)