MOSUL (Arrahmah.com) – Lebih dari 49.000 warga sipil Irak telah meninggalkan kota di utara Irak, Mosul, sejak serangan besar diluncurkan bulan lalu untuk merebut kembali kota yang diduduki kelompok ISIS.
Jumlah tersebut disampaikan oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), sementara Kementerian Migrasi dan Perpindahan Irak menyebut angka 47.000, lansir MEMO pada Sabtu (12/11/2016).
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, pejabat kementerian Dia Salal mengatakan sejumlah 3.027 warga sipil dipindahkan dari provinsi Ninawa dan kota Kirkuk ke kamp-kamp pengungsi di timur dan selatan Mosul.
“Gelombang masuk mencapai jumlah 47.000 orang yang telah mengungsi,” sejak operasi Mosul dimulai, katanya.
Pada hari Kamis, PBB mengatakan bahwa sekitar 45.000 warga sipil telah mengungsi sejak ofensif anti-ISIS di Mosul dimulai.
Pada tanggal 17 Oktober, tentara Irak – yang didukung oleh serangan udara koalisi internasional pimpinan AS dan sekutu lokal – meluncurkan operasi luas bertujuan untuk merebut kembali Mosul.
Kota terbesar kedua Irak, Mosul, diserbu oleh kelompok “Daulah Islamiyah” atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, pada pertengahan 2014, bersama dengan wilayah luas di utara, barat dan tengah Irak.
Beberapa bulan terakhir tentara Irak dan sekutunya merebut kembali banyak wilayah dari kelompok ekstremis itu, terutama di pinggiran Mosul dan di provinsi Anbar, Irak barat.
(banan/arrahmah.com)