SRINAGAR (Arrahmah.com) – Di wilayah Kashmir yang diduduki musyrikin India, polisi pendudukan dan tentara telah menangkap sedikitnya 4294 sipil Muslim Kashmir selama operasi penyerangan terhadap rumah-rumah sipil di berbagai wilayah berbeda sejak Juni 2010.
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Kashmir Media Service, Kemarin (20/2/2010), korban penangkapan termasuk anak-anak, pelajar, kaum perempuan dan orang lanjut usia. Mereka ditangkap dari sepuluh distrik diantaranya, Srinagar, Kupwara, Baramulla, Bandipore, Budgam, Ganderbal, Islamabad, Pulwama, Shopian dan Kulgam saat tengah melakukan aksi unjuk rasa.
Laporan menambahkan bahwa sekitar 3680 dari mereka ditangkap sampai 31 Desember 2010 dan 614 lainnya masih ditahan dalam penjara thagut India hingga hari ini.
1299 orang ditangkap di Srinagar, 404 di Baramulla, 395 di Islamabad, 348 di Budgam, 342 di Pulwama, 319 di Kupwara, 273 di Kulgam, 243 di Awantipora, 164 di Sopore, 151 di Shopian, 159 di Bandipora, 128 di Ganderbal dan 69 di Handwara. Tak sedikit yang mengalami penyiksaan walaupun tidak jelas apa alasan para polisi dan tentara pendudukan menangkap mereka.
Dalam peristiwa berbeda, puluhan pemimpin Hurriyet termasuk Mohammad Ashraf Sehraj, Mian Abdul Qayoom, Ghulam Nabi Shaheen, Masarrat Aalam Butt, Aasiya Andrabi, Zaffar Akbar Butt, Yasmeen Raja, Qazi Yasir, Fahmida Sofi, Ghulam Nabi Sumjhi, Javed Najar, Muhammad Yousuf Mir, Muhammad Rafiq Ganai, Shakeel Ahmad Butt, Muhammad Ashan Antoo and Abdul Ahad Parra, telah terancam di bawah hukum hitam, Undang-undang Keamanan Publik. (haninmazaya/arrahmah.com)