JAKARTA – Tenaga ahli monitoring Badan Informasi Publik Depkominfo Teguh Imawan mengatakan selama sepuluh hari Ramadan seluruh tayangan televisi nasional cenderung menayangkan adegan kekerasan psikis, adegan kekerasan fisik, porno, cabul sebagai pemikat penontonnya.
“Dari perspektif penonton anak, tayangan televisi tersebut belum lah nyaman dan aman,” kata Teguh di Gedung Depkominfo Jakarta, Jumat (12/9/2008).
Menurut Teguh, Secara umum acara televisi pada awal bulan Ramadan belumlah menekankan pada unsur edukasi, pemberdayaan, dan pencerahan bagi pemirsanya.
“Selama sepekan pemantauan, terdapat 408 adegan yang teridentifikasi adegan kekerasan, mistik, porno dan cabul,” imbuhnya.
Teguh menambahkan pemantauan dilakukan ketika waktu berbuka puasa yaitu antara pukul 17.00 – 19.00 WIB, karena jumlah pemirsa naik 35 persen. Saat sahur yakni pukul 03.00 – 05.00 WIB dengan jumlah pemirsa naik 12 kali lipat dan penonton anak – anak naik 22 kali lipat.
Sementara itu, Indosiar menempati posisi teratas dalam menampilkan adegan kekerasan, mistik, porno dan cabul yakni dengan menampilkan 148 adegan dengan rating 18.45 persen. Sementara itu Metro TV menempati posisi terendah yakni hanya terdapat 5 adegan dengan rating 0.6 persen. (okz)