BAGHDAD (Arrahmah.com) – Sekitar 400 pengungsi Irak yang mencari perlindungan ke negara tetangga Suriah akan pulang dengan bantuan dari Turki, lapor Anadolu Agency.
Langkah ini muncul sebagai hasil dari upaya diplomatik kemanusiaan bersama dari kementerian luar negeri Turki dan Irak bersama dengan Yayasan Bantuan Kemanusiaan yang berbasis di Istanbul (IHH).
Setelah melewati bea cukai, para pengungsi dibawa dengan bus ke zona penyangga dekat Perbatasan Perbatasan Oncupinar antara Kilis, Turki tenggara dan Suriah.
Pejabat dari Konsulat Irak dan kantor migrasi Kilis memeriksa para pengungsi, yang diberi pakaian dan sepatu musim dingin oleh yayasan amal IHH.
Para pengungsi telah berlindung di Suriah setelah melarikan diri dari Ramadi, Fallujah, Mosul, Kirkuk dan Tel Afar .
Qaddo Muhammad Nuri, seorang pejabat imigrasi Irak, mengucapkan terima kasih atas dukungan Turki dan bantuan logistik IHH dalam mengembalikan para pengungsi.
Abdullah Altay, koordinator unit diplomasi kemanusiaan IHH, mengatakan kembalinya warga Irak adalah buah perundingan dengan pejabat pemerintah Irak.
Anak-anak pengungsi ini akan memiliki kesempatan untuk kehidupan yang lebih baik di Irak, tambahnya.
Mohammad Jasim, seorang pengungsi Irak dari Fallujah, menyatakan kegembiraannya karena bisa kembali ke Irak.
“Selama kami tinggal di Suriah kami selalu bermimpi untuk pulang,” kata Jasim.
Hingga saat ini, upaya diplomatik kemanusiaan oleh Turki, Irak, dan IHH telah memfasilitasi kembalinya 7.000 warga Irak dari Suriah.
Ketiga pihak juga bernegosiasi untuk mengembalikan 6.000 warga Irak lainnya.
Kerusakan dan kehancuran terlihat di ribuan permukiman, di Mosul Airport, Universitas Mosul, sebagian besar stasiun kereta api, dan jembatan dan rumah sakit di kota tua kota Mosul di utara. Ada puluhan kuburan massal di Mosul dan Saladin.
Koalisi pimpinan AS, dibentuk pada Oktober 2014 dengan dalih memerangi ISIS, memberikan dukungan kepada pemerintah Irak, khususnya melalui serangan udara.
(fath/arrahmah.com)