KAIRO (Arrahmah.com) – Kenaikan nilai mata uang dolar, yang telah melampaui 13 pound Mesir, telah membuat pabrik-pabrik bangkrut. Pemilik usaha meminta pemerintah untuk menghentikan krisis itu, lansir MEMO (27/7/2016).
Ketua Perkumpulan Industri Bilbes, Abdullah Al-Ghazali, mengatakan mayoritas pabrik di provinsi itu harus ditutup dan tersisa hanya 190 dari 400 pabrik yang beroperasi.
210 pabrik yang tersisa juga akan ditutup satu per satu atau sedang dibangun, tapi pekerjaan harus dihentikan karena kondisi ekonomi yang sulit dan tingginya biaya bahan baku yang dibutuhkan.
Dia menunjukkan bahwa fasilitas yang telah diumumkan oleh pemerintah untuk mendukung usaha kecil dan menengah itu tidak berharga sama sekali mengingat kegagalan dalam menyediakan dana yang memadai dan dengan terus meningkatnya nilai dolar.
Kepala Asosiasi Investor Sadat, Arafat Rashid, mengatakan bahwa kenaikan nilai valuta asing terhadap pound Mesir telah menyebabkan banyak pabrik di Mesir tutup.
“Sebanyak 500 pabrik di Kota Industrial Sadat hanya 60 persen saja yang masih berproduksi,” katanya. (fath/arrahmah.com)