SOLO (Arrahmah.com) – Tim penyidik Kepolisian Resor Kota Surakarta telah meminta keterangan 40 saksi terkait kasus serangan penembakan dan ledakan granat di dua Pospam di Kota Solo.
“Sebanyak 40 saksi telah diperiksa terkait kasus teror penembakan di Pospam Gamblegan dan ledakan granat di Pospam Gladak di Solo,” kata Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Asdjima’in di Solo, Jumat (24/8) seperti dikutip Antara.
Menurut Kapolresta, saksi sebanyak itu dari anggota aparat jaga maupun masyarakat yang sempat mengetahui saat kejadian teror berlangsung mereka berada di dekat lokasi.
Namun, kata Kapolresta, hasil keterangan para saksi belum bisa disampaikan mengarah ke para pelaku teror di dua lokasi tersebut. “Hal-hal yang teknis belum dapat disampaikan karena bisa mengganggu penyelidikan,” katanya.
Mengenai motif Asdjima’in mengatakan pihaknya masih mendalami. “Saksi yang dimintai keterangan sebelumnya hanya 25 orang kini berkembang menjadi 40 orang untuk dapat mengungkap kasus aksi teror di Solo itu,” ujarnya.
Sebelumnya, ledakan sebuah granat terjadi di Pospam Gladak, Kota Solo, pada Sabtu (18/8) sekitar pukul 23.32 WIB yang dilempar oleh orang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor. Selain itu, aksi sebelumnya juga terjadi di Pospam Gemblegan, Serengan Solo, Jumat (17/8), sekitar pukul 01.00 WIB. Aksi penembakan itu, menyebabkan dua polisi jaga terluka.
Pasca serangan tersebut, sejumlah Pospam di Kota Solo ditambah personel jaga dari anggota TNI yang membawa senjata lengkap. Setiap Pospam ada lima personil dari anggota TNI yang bersenjata lengkap untuk mengantisipasi terulangnya kembali kejadian aksi serangan. (bilal/arrahmah.com)