LJUBLJANA (Arrahmah.com) – Batu fondasi Masjid pertama di Slovenia telah diletakkan di bekas sebuah pabrik industri di ibukota Ljubljana pada Sabtu (14/9/2013) setelah lebih dari empat dekade mengajukan permohonan resmi oleh komunitas Muslim agar memiliki tempat ibadah mereka sendiri.
Inisiatif ini dilanda oleh rintangan administrasi dan kurangnya pembelaan secara politik di negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik. Dari dua juta penduduk di Slovenia, sekitar 50.000 adalah Muslim.
Ribuan orang menghadiri acara peletakan batu pertama tersebut, termasuk Perdana Menteri Slovenia, Alenka Bratusek dan Walikota Ljubljana, Zoran Jankovic.
Muslimah yang mengenakan hijab, turut hadir bersuka cita dalam acara itu-sebuah pemandangan yang tidak biasa di republik bekas Yugoslavia itu.
“Ini berarti dunia bagi saya,” ujar Sahra Kacar (44), yang lahir pada tahun yang sama saat permohonan resmi pembangunan Masjid diajukan. “Kami akan memiliki tempat yang tepat untuk sholat, tidak lagi menggunakan berbagai ruang publik,” ujarnya seperti dilaporkan Reuters.
Proposal untuk pembangunan Masjid telah ditahan oleh pejabat setempat tanpa alasan jelas, beberapa mencoba untuk memaksakan referendum mengenai masalah ini pada tahun 2004.
Sekitar 12.000 orang menandatangani petisi yang menyerukan plebisit, tetapi Mahkamah Konstitusi memutuskan, itu sesuatu yang menentang konstitusi atas dasar kebebasan beragama.
“Kami senang dapat memulai proyek ini di Ljubljana, yang dengan demikian akan menjadi lebih dikenal sebagai kota yang plural,” ujar Mufti Nedzad Grabus, perwakilan tertinggi komunitas Muslim di Slovenia.
Pembangunan Masjid ini diharapkan dapat dimulai pada bulan November dan diperkirakan memakan waktu tiga tahun dengan biaya sekitar 12 juta euro. (haninmazaya/arrahmah.com)