MEGAMENDUNG (Arrahmah.com) – Jenazah keenam Laskar FPI, yang meninggal akibat diterjang timah panas oleh pihak kepolisian, akhirnya berhasil keluar dari Rumah Sakit Polri Keramat Jati pada Selasa (8/12/2020) malam.
Meski proses pemulangan enam jenazah dinilai cukup rumit dan berbelit-belit, namun pihak keluarga bersyukur keenam jenazah akhirnya dapat keluar dari rumah sakit.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh pengacara keluarga korban, M. Kamil Pasha, “Alhamdulillah enam jenazah korban penembakan sudah bisa keluar dari RS Polri”.
Keenam jenazah tersebut kemudian dibawa ke Petamburan, dengan menggunakan ambulans, untuk dimandikan, dikafani dan dishalatkan.
Pagi ini, Rabu (9/12), jenazah para laskar dibawa ke Megamendung, Bogor untuk dimakamkan.
Dalam prosesi pemakaman tersebut, Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab mengungkapkan empat poin penting terkait pembantaian keenam anggota laskar FPI yang bertugas untuk mengawal rombongan keluarga HRS.
Berikut empat poin penting yang disampaikan IB HRS saat proses pemakaman jenazah laskar FPI, yang diterima oleh redaksi arrahmah.com;
- Bahwa keterangan pers yang secara resmi yang sudah dikeluarkan oleh dewan pusat dari Front Pembela Islam (FPI) terkait kronologi penembakan yang terjadi, isinya adalah benar.
- Pada saat kejadian tidak ada satu pun dari kami, baik saya (HRS) dan keluarga maupun seluruh laskar yang mengira kalau yang melakukan pengejaran, memepet dan mengganggu adalah dari kepolisian. Sama sekali kami tidak pernah menduga dan mengira, yang kami tahu mereka adalah orang-orang jahat yang ingin mencelakakan kami, dan jumlah mereka tidak hanya satu atau dua mobil banyak sekali mobil yang berupaya silih berganti untuk maju ke depan untuk mencapai mobil saya yang ada di depan.
- Tuduhan bahwa pengawal-pengawal kami dipersenjatai adalah fitnah besar, tidak ada satu pun pengawal kami yang dipersenjatai, karena kami tidak pernah mengira jika kami akan menghadapi kejadian yang demikian. Mereka hanyalah pengawal-pengawal keluarga biasa, yang mengawal keluarga kami, tugas mereka adalah untuk mengawal dan bukan untuk mengganggu siapapun.
- Dengan takdir Allah, tanpa mereka para syuhada’ mungkin saya sudah digiring ke medan pembantaian sesuai dengan yang mereka (para penjahat) rencanakan. Namun, para laskar begitu sigap dan melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga mereka (para penjahat) bisa dijauhkan dari mobil rombongan keluarga.
Dalam kesempatan tersebut IB-HRS juga memuji keberanian, kecerdikan, dan kesigapan para laskar, yang telah melakukan tugasnya dengan baik. HRS juga bertekad akan mengusut kasus ini melalui jalur hukum hingga terungkap siapa pelaku pembantaian dan siapa otak di balik semua kejadian ini.
IB-HRS pun menghimbau seluruh masyarakat agar bersabar dan tidak gegabah dalam menyikapi hal ini, karena pihaknya akan mencari keadilan melalui jalur hukum yang berlaku. Tak lupa, HRS juga memanjatkan do’a untuk keenam anggota Laskar FPI yang menjadi korban pembantaian.(rafa/arrahmah.com)