JAKARTA (Arrahmah.com) – Pesawat Kepresidenan jenis Boeing Business Jet (BBJ) 2 sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Indonesia pada Jumat (20/1/2012) lalu dalam keadaan green aircraft alias kondisi kabin yang polos. Sekretaris Negara (Setneg) mengundang 4 perusahaan asal Amerika Serikat (AS) untuk mengikuti tender mendesain kabin dan keamanan pesawat.
Hal itu tercantum dalam dokumen di situs Setneg yang bertajuk ‘INVITATION FOR ATTAINMENT OF SELECTION DOCUMENT – COMPLETION CENTRE -CABIN INTERIOR AND SELF-DEFENSE’. Ada 2 file yang diunggah yaitu file undangan kepada 4 perusahaan AS untuk mendesain kabin pesawat Kepresidenan serta dokumen tata cara pengadaan dan lelang tender (procurement document).
File undangan itu dibuat dan diunggah pada 3 Januari 2012 dengan panitia pengadaan proyek Piping Supriatna. Dituliskan jadwal tender dari seleksi dokumen hingga penandatanganan kontrak yaitu Selasa, 3 Januari 2012 hingga Jumat, 16 Maret 2012.
Adapun 4 perusahaan asal AS yang diundang tender yaitu:
1. Associated Air Center
8321 Lemmon Avenue
Love Field
Dallas, TX 75209
2. PATS Aircraft Systems
21652 Nanticoke Avenue
Georgetown, DE 19947, USA
3. L-3 Integrated Systems
7500 Maehr Road Waco, Texas 76715-4580
4. Gore Design Completions, Ltd.
607 N. Frank Luke Drive
San Antonio, TX 78226
Sebelumnya Mensesneg Sudi Silalahi mengatakan Pemerintah kini sedang menyusun interior dan sistem keamanan pesawat.
“Memang perkembangannya tidak setiap hari. Baru sekitar satu minggu lalu untuk penerimaan green aircraft,” ujar Mensesneg Sudi Silalahi usai RDP dengan Komisi II DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1).
“Sehingga proses berikutnya adalah interior dan security system. Sekitar 3 hari lalu serah terima, kita kirim tim yang terkait dengan pengadaan itu. Seluruh anggaran sudah disetujui anggota DPR. Sesuai rambu-rambu, tak ada hal yang lebih dari yang disepakati dahulu,” ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris Menteri Sekretaris Negara (Sesmensesneg) Lambock V Nahattands mengatakan serah terima dilakukan pada 20 Januari 2012 lalu sekaligus dilakukan uji coba oleh tim.
“Kita minta tangki 4, ini nanti akan selesai April 2012. Maka kita akan lanjut ke cabin interior, masalah security akan diperhatikan juga,” paparnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1/2012).
Lambock menjelaskan biaya proses untuk perbaikan pesawat tersebut juga sudah disepakati oleh Kementerian Keuangan. Sehingga nantinya akan menjadi proyek berkesinambungan pada setiap tahunnya.
“Kita masih berusaha menekan harga. Pesawat green aircraft sudah selesai, cabin interior, bulan April sudah dengan tankinya. Perkiraan 2013 awal, kita sudah miliki pesawat kepresidenan,” ungkapnya.
Untuk diketahui, harga pesawat tersebut mencapai US$ 58 juta (sekitar Rp 525 miliar). Pemerintah mengklaim berhasil menawar dari harga penawaran sebelumnya yang mencapai US$ 62 juta (sekitar Rp 561,5 miliar). (dtk/arrahmah.com)