KAIRO (Arrahmah.com) – Empat orang termasuk seorang wartawan wanita Mesir tewas di Kairo pada Jumat (28/3) ketika polisi bentrok dengan pendukung Mursi yang memprotes pencalonan mantan kepala militer Abdel Fattah al-Sisi sebagai presiden, kata seorang pejabat keamanan, sebagaimana dilansir oleh Daily Star.
Aksi kekerasan tersebut meletus di Mesir saat pendukung mantan presiden Muhammad Mursi turun ke jalan-jalan di Kairo, Alexandria dan kota-kota lain memprotes pencalonan Al-Sisi – yang telah menggulingkan Mursi sembilan bulan yang lalu – sebagai presiden.
Mayada Ashraf, yang bekerja untuk surat kabar swasta Al-Dustour, ditembak di kepala ketika meliput bentrokan di kawasan utara Ein Shams, tiga orang tewas dalam kekerasan yang sama dan 10 orang menderita luka-luka.
Empat orang juga terluka dalam bentrokan di provinsi utara Damietta, pejabat kementerian kesehatan Khaled al-Khatib mengatakan kepada AFP, sebagaimana dilansir oleh Daily Star, Jum’at (28/3).
Di Madinat Nasr kawasan timur Kairo, mahasiswa dari Universitas Islam Al-Azhar melemparkan batu ke arah polisi anti huru hara yang menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka, kata para pejabat keamanan.
Bentrokan juga meletus antara pendukung Mursi dan pendukung Al-Sisi di distrik Ein Shams dan Matareya.
Sepuluh pendukung Mursi ditangkap dalam bentrokan dengan pasukan keamanan di provinsi Damietta, dan 28 orang ditangkap di provinsi Minya selatan karena membawa selebaran yang berisi permusuhan dengan militer dan polisi.
Para demonstran di distrik Helwan dan di provinsi Fayum melemparkan ketapel dan polisi membalasnya dengan menembakkan gas air mata, kantor berita resmi MENA melaporkan.
(ameera/arrahmah.com)