SOLO (Arrahmah.com) – Sejumlah aktivis Islam Solo ditangkap polisi dini hari tadi. Tepatnya empat orang pengurus Laskar Umat Islam Surakarta ( LUIS) ditangkap Polda Jawa Tengah (Jateng) Selasa (20/12/2016) jam 02.00
Mereka adalah Edi Lukito Ketua LUIS, Yusuf Suparno Sekjend LUIS, Endro Sudarsono Humas LUIS dan Joko Sutarto, pengacara.
“Dari empat orang itu yang ada surat penangkapannya cuman mas Endro, ” lapor Ranu wartawan Panjimas.com kepada redaksi.
Dikatakannya penangkapan ini terkait aksi nahi munkar Ahad dini hari di Social Kitchen resto namun didalamny ada diskotik. Saat aksi itu ada 150 pengunjung yang semuanya mabuk
Adapun barang-barang yang diamankan polisi sebagai barang bukti adalah sebuah mobil Avanza warna silver, rekaman cctv, jaket yang dipakai saat aksi, dan lima buah handphone.
“Ya, mereka ditangkap tadi malam hingga dinihari tadi. Terkait aksi kekerasan itu. Semua ditangani oleh Polda Jawa Tengah. Langsung tanya ke Polda saja terkait penanganannya,” ujar Kapolresta Surakarta Kombes (Pol) Ahmad Luthfi, Selasa (20/12), dikutip Detik.
Diketahui, pada Ahad (18/12) dinihari, sekelompok massa melakukan aksi sweeping disertai dengan perusakan di Restoran Social Kitchen, Solo. Puluhan orang itu datang mengendarai motor dan langsung masuk dan berlanjut melakukan perusakan barang dan memukuli sejumlah pengunjung restoran. Beberapa pengunjung sempat dibawa ke rumah sakit.
Juru bicara LUIS, Endro Sudarsono mengakui berada di lokasi pada saat kejadian. Namun, dia membantah terlibat perusakan barang dan penganiayaan. Dia hanya mengakui datang bersama 8 orang dari LUIS dengan mengendarai satu mobil.
Dia mengaku datang untuk memberikan surat permintaan audensi dengan manajemen restoran. Hal itu dikarenakan restoran tersebut menjual minuman keras dan melanggar jam buka restoran yang telah ditentukan.
“Ketika kami sedang berada, puluhan orang tak dikenal mengenakan jubah dan helm tertutup tiba-tiba masuk ke dalam restoran melakukan perusakan dan pemukulan. Kami lalu keluar dari restoran. Kami tidak tahu siapa mereka itu karena mukanya tertutup,” ujar Endro saat itu.
(azm/arrahmah.com)