NAIROBI (Arrahmah.com) – Kenya akan memberdayajan sekitar 4.660 pasukannya untuk bergabung dengan Pasukan Penjajah Uni Afrika (AMISOM) untuk melanjutkan memerangi Mujahidin Al-Shabaab dan Al-Qaeda, seperti yang dinyatakan oleh Kepala militer Kenya pada hari Senin (12/3/2012).
Penggabungan ini mengikuti instruksi Dewan PBB pada bulan lalu yang meningkatkan kekuatan pasukan penjajah mencapai 17.731 dari jumlah maksimum 12.000.
“Mandat kami di Somalia adalah ‘penegakkan perdamaian’. Jadi sikap kami (misi) ketika menyeberang ke Somalia tahun lalu tetap sama,” kata Julius Karangi kepada parelemen pertahanan Kenya, dikutip AFP.
Sejak awal setelah Kenya mengirim pasukan ke Somalia pada Oktober lalu untuk melawan Al-Shabaab yang kini telah bergabung dengan Al-Qaeda, Kenya telah menginginkan pasukannya bergabung dengan AMISOM, sebagai langkah untuk meringankan beban biaya perang Kenya.
“Sejak kami masuk pada tahun lalu, kami masuk dengan biaya yang penuh dari rakyat negeri ini. Apa yang akan terjadi sekarang sebagai anggota AMISOM adalah dari tanggal masuknya kami telah disetujui oleh Dewan Keamanan PBB, kami alihkan semua biaya kepada Uni Afrika dan PBB,” ungkap Karangi.
Namun, rezim Kenya sejauh ini belum mengkonfirmasi pasukannya yang akan bergabung dengan AMISOM, apakah 4.660 adalah ditambah pasukan yang telah ada di Somalia atau yang baru.
Karangi juga mengatakan bahwa struktur komando pasukan AMISOM akan diubah, wakil komandan Kenya akan dilibatkan. Saat ini pasukan AMISOM dipimpin oleh komandan dari Uganda dengan wakil dari pasukan Burundi.
Kekuatan AMISOM sejauh ini terdiri sekitar 10.000 tentara penjajah dari Burundi, Djibouti dan Uganda yang berbasis di Mogadishu dan bertugas melindungi rezim Somalia yang lemah yang didukung oleh Barat.
Sementara itu, Mujahidin Al-Shabaab berjanji tidak akan pernah berhenti melakukan perlawanan terhadap pasukan penjajah yang di dukung oleh rezim Somalia (TFG) dan Barat hingga mereka semua keluar dari Somalia. (siraaj/arrahmah.com)