GAZA (Arrahmah.id) – Situs berita berbahasa Ibrani, Walla, mengatakan pada Jumat malam (12/1/2024) bahwa 4.000 tentara “Israel” telah menjadi cacat sejak dimulainya perang melawan Jalur Gaza pada Oktober, dengan perkiraan bahwa jumlah tersebut dapat meningkat menjadi 30.000 orang.
“Negara ini sedang mempersiapkan diri untuk menerima sejumlah besar tentara ‘Israel’ yang cacat, dan setelah 100 hari perang, sekitar 4.000 tentara telah diketahui mengalami kecacatan,” katanya, lansir Anadolu (13/1).
Situs tersebut menganggap serangan Hamas pada 7 Oktober telah “membawa ‘Israel’ ke dalam perang yang belum pernah dialami sebelumnya dalam hal jumlah tentara yang terluka, tetapi yang lebih penting, luka-luka itu sangat parah.”
“Berkat perawatan yang penuh dedikasi dan berkualitas tinggi yang diberikan oleh tim penyelamat dan tim medis, mereka yang terluka parah dapat bertahan hidup,” katanya.
Situs tersebut menambahkan bahwa tentara Israel “tidak memberikan semua data tentang korban luka kepada publik, karena takut akan menurunkan moral masyarakat.”
“Saat ini, sekitar 4.000 tentara (penyandang disabilitas) telah diakui berdasarkan klasifikasi 3, yang berarti mereka berhak atas semua perawatan dan hak-hak yang dinikmati oleh seorang penyandang disabilitas di militer ‘Israel’ tanpa harus diakui secara resmi dengan cara ini,” kata Walla.
Situs tersebut mencatat bahwa gaji dibayarkan kepada para tentara yang terluka dan perawatan mereka tanpa perlu membuktikan apa pun dan bahwa proses rehabilitasi “akan segera dimulai untuk mengintegrasikan mereka kembali ke dalam kehidupan.”
Situs tersebut mengutip Idan Kaliman, ketua Organisasi Pasukan Pertahanan “Israel” untuk Penyandang Cacat, yang mengatakan: “Saya telah berada di organisasi ini selama 30 tahun, dan saya tidak pernah menemukan begitu banyak orang yang terluka parah. Ada banyak yang terluka dengan anggota tubuh yang diamputasi, kebutaan, atau kelumpuhan.”
Kaliman menunjukkan bahwa ada “banyak korban luka yang diamputasi anggota badannya, serta mereka yang mengalami kebutaan dan kelumpuhan.”
Tentara “Israel” mengumumkan wajib militer bagi 360.000 tentara cadangan dalam perang yang sedang berlangsung melawan Jalur Gaza sejak 7 Oktober, sementara operasi darat dimulai pada 27 Oktober.
Hingga Jumat pagi, jumlah perwira dan tentara yang tewas di jajaran angkatan darat sejak awal perang mencapai 520 orang, termasuk 186 orang sejak dimulainya perang darat di Gaza. (haninmazaya/arrahmah.id)