JAKARTA (Arrahmah.com) – Seorang eksekutif senior Alphabet mengatakan sebanyak 4.000 pengguna Google setiap bulannya mengalami serangan siber yang disponsori oleh pemerintah suatu negara.
Mengutip cnnindonesia, Wakil Presiden Senior Google Diane Greene, mengatakan angka tersebut dalam konferensi teknologi majalah Fortune di Aspen, Colorado, Senin (11/7/2016). Dalam konferensi ini ia menggembar-gemborkan kehebatan keamanan Google yang menjamin data pengguna.
Google mengelola sejumlah layanan yang punya basis pengguna besar, seperti sistem operasi ponsel pintar Android dan layanan email Gmail, yang berpotensi jadi target mata-mata pemerintah.
Google sendiri selama ini berupaya membongkar aksi serangan siber atau mata-mata yang dibiayai pemerintah, yang juga dilakukan oleh perusahaan teknologi besar macam Microsoft dan Apple.
Pada 2012 silam, Google mengatakan dalam beberapa bulan, sekitar puluhan ribu akun email pengguna diakses oleh pihak atau peretas yang disponsori negara.
Sementara perusahaan seperti Microsoft, memilih untuk memeringati pengguna layanan email Outlook yang kemungkinan mengalami serangan siber yang dibiayai pemerintah.
(azm/arrahmah.com)