PARIS (Arrahmah.com) – Seorang remaja telah didakwa di kota Marseille Prancis selatan karena dianggap mendukung “terorisme” atas pernyataannya yang mendukung pembunuhan guru Samuel Paty, kata seorang jaksa penuntut, Kamis (5/11/2020).
Anak laki-laki berusia 14 tahun, seorang warga negara Afghanistan, secara terbuka menyambut pembunuhan itu di kelas, mengatakan dia “akan melakukan hal yang sama,” lapor surat kabar La Provence.
Remaja itu dibebaskan setelah diinterogasi tetapi tetap di bawah pengawasan, kata jaksa Marseille Dominique Laurens kepada AFP.
Marseille telah mencatat tujuh insiden terkait sekolah pada pekan ini, kepala otoritas pendidikan wilayah tersebut, Bernard Beignier, mengatakan kepada La Provence.
Tiga di antaranya diyakini terlibat “pembenaran tindakan teroris”.
Paty dipenggal di dekat sekolahnya di luar Paris bulan lalu oleh seorang pria Chechnya berusia 18 tahun yang marah karena Paty menunjukkan kartun yang mengejek Nabi Muhammad sebagai bagian dari pelajaran kebebasan berbicara.
Pada hari Selasa, jaksa di kota timur Strasbourg membuka penyelidikan terhadap dua anak berusia 12 tahun atas komentar yang mendukung pembunuhan terhadap Paty, dan mengatakan bahwa guru tersebut mendapatkan apa yang pantas dia dapatkan.
Dua insiden serupa juga dilaporkan melibatkan anak-anak berusia delapan dan sembilan tahun.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan kepada anggota parlemen pada pekan ini bahwa 66 penyelidikan atas dugaan “dukungan terorisme” telah dibuka sejak kematian Paty, yang sering kali melibatkan “orang muda, berusia 12 hingga 16 tahun”.
(ameera/arrahmah.com)