DHAKA (Arrahmah.com) — Jumlah korban tewas kebakaran sebuah kapal feri di Bangladesh pada Jumat (24/12) bertambah menjadi 39 orang, dengan 70 lainnya mengalami luka-luka. Banyak penumpang feri nekat melompat ke air demi menghindari kobaran api.
Dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (25/12/2021), dibutuhkan 15 mobil pemadam untuk mengendalikan kobaran api di kapal tersebut. Tambahan delapan mobil pemadam dikerahkan setelahnya untuk mendinginkan temperatur kapal, menurut keterangan Uddin Bhuiyan yang memimpin jalannya operasi penyelamatan.
Keluarga dan kerabat korban terlihat menanti di tepi sungai dekat kapal feri yang sudah hangus terbakar. Di waktu bersamaan, tim penyelamat melanjutkan pencarian di lokasi kejadian.
Kebakaran terjadi di atas kapal MV Avijan-10 pada Jumat (24/12) sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Kapal tersebut mengangkut 800 penumpang, yang sebagian besarnya hendak mengunjungi keluarga untuk menghabiskan liburan Natal dan Tahun Baru.
“Saya sedang tertidur di dek dan terbangun akibat teriakan dan suara kencang,” ucap seorang penyintas bernama Anisur Rahman kepada awak media, dilansir dari laman The Asahi Shimbun (25/12).
Ia mengaku melihat asap mengepul dari bagian belakang feri. “Saya melompat ke air yang suhunya sangat dingin di tengah kabut tebal bersama penumpang lain,” ungkapnya.
Polisi bernama Moinul Haque mengatakan bahwa tim penyelamat telah mengevakuasi 37 jasad korban dari sungai. Dua korban lainnya dilaporkan meninggal akibat luka bakar.
Semua korban tewas sedang dirawat di rumah sakit akibat luka bakar, dengan beberapa di antaranya berada dalam kondisi serius.
Kapal feri merupakan moda transportasi utama di Bangladesh, negara yang dilintasi sekitar 130 sungai. Kecelakaan feri merupakan sesuatu yang sering terjadi di Bangladesh. Penyebab kecelakaan feri di Bangladesh biasanya adalah kelebihan muatan atau pelanggaran aturan keselamatan.
Dalam kecelakaan kemarin, feri MV Avijan-10 diketahui bertolak dari Dhaka menuju Barguna. Bhuiyan mengatakan kebakaran terjadi di ruang mesin. Pemerintah Bangladesh telah membentuk dua komite untuk menyelidiki kebakaran tersebut.
April lalu, setidaknya 25 orang tewas saat sebuah feri bertabrakan dengan kapal lainnya di Dhaka. (hanoum/arrahmah.com)