GAZA (Arrahmah.com) – Serangan udara dan penembakan penjajah “Israel” membunuh 37 warga sipil di seluruh Jalur Gaza pada Ahad (3/8/2014) pagi, di mana 27 hari serangan terhadap Gaza belum menunjukkan tanda-tanda akan dihentikan meskipun pasukan “Israel” bergerak ke luar daerah perkotaan sehari sebelumnya, lansir Ma’an.
Departemen Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa 37 orang terbunuh sejak tengah malam – yang mencakup 10 anggota dari sebuah keluarga di Rafah – sehingga total korban terbunuh menjadi 1.739, dengan hampir 10.000 lainnya terluka serta seperempat dari total 1,8 juta penduduk mengungsi.
10 anggota keluarga terbunuh dalam serangan udara “Israel” di rumah keluarga Al-Ghoul di wilayah Tel Al-Sultan di Rafah.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf Al-Qidra mengidentifikasi sembilan korban sebagai Muhammad Ismail Al-Ghoul, Wael Ismail Al-Ghoul, Ismail Muhammad Al-Ghoul, Ismail Wael Al-Ghoul, Khadra Khalid Al-Ghoul, Asmaa Ismail Al Ghoul, Malak Wael Al-Ghoul, Mustafa Wael Al-Ghoul, Hanadi Ismail Al-Ghoul.
Di tengah serangan “Israel” yang terus berlangsung, para pemimpin Palestina terus menempatkan harapan mereka dalam pembicaraan gencatan senjata di Kairo.
Perwakilan dari Organisasi Pembebesan Palestina, Hamas, dan Jihad Islam tiba di Kairo pada Sabtu (2/8) dari kantor di Tepi Barat, Doha, Damaskus, dan Beirut, dengan harapan bahwa para pejabat Hamas dari Gaza juga akan segera tiba.
Delegasi dari Departemen Luar Negeri AS termasuk penasihat senior di Timur Tengah mengatakan bahwa Frank Lowenstein juga tiba di Kairo pada hari Sabtu.
Para pengamat mengharapkan perwakilan PBB dan Kuartet internasional bergabung dalam pembicaraan Kairo tersebut.
“Israel”, bagaimanapun, telah menyatakan bahwa mereka tidak akan menghadiri pembicaraan itu. Mereka memindahkan pasukan mereka pasukannya pada Sabtu (2/8) sore dari seluruh daerah perkotaan Gaza ke sejumlah daerah beberapa ratus meter yang dekat perbatasan di Gaza.
Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pidato pada Sabtu (2/8) bahwa meskipun mereka melakukan pemindahan, serangan mereka akan terus berlanjut.
Langkah ini menunjukkan bahwa pasukan “Israel” masih berambisi menduduki kembali daerah yang luas dari Jalur Gaza di masa mendatang. Bahkan sebelum serangan terbaru, “Israel” mempertahankan zona penyangga lebih dari 500 meter yang mencakup hampir 20 persen dari total luas lahan Gaza.
Opini publik “Israel” sangat mendukung untuk melanjutkan serangan, meskipun ada 64 tentara “Israel” yang sudah tewas sejauh ini.
(banan/arrahmah.com)