DAMASKUS (Arrahmah.com) – Kantor Persatuan Hukum Ghautah Timur mendata lebih dari 1222 korban gugur akibat serangan senjata kimia di dua kota Zamalka dan Ain Turma. Dari jumlah tersebut sebanyak 361 korban telah berhasil diidentifikasikan, laporan situs Koordinator Ghautah Timur pada Ahad (25/8/2013).
Kantor Persatuan Hukum Ghautah Timur berhasil menghitung jumlah korban gugur akibat bombardir dengan senjata kimia di dua kota Zamalka dan Ain Turma lebih dari 1222 korban syahid, laki-laki dan wanita.
Rezim Nushairiyah Suriah melakukan pembantaian terbesar dengan senjata kimia di desa-desa dan kota-kota dalam distrik Ghautah Timur, provinsi pinggiran Damaskus dan kota Moadamiyah asy-Syam, provinsi Damaskus pada Rabu (21/8/2013) pukul 02.45 dini hari.
Serangan dengan senjata kimia itu dilakukan saat penduduk sipil muslim yang tak berdosa tengah terlelap tidur. Serangan senjata kimia menghantam kota Ain Turma, Zamalka, Saqba, Dauma, Daraya, Moadamiyah, Erbin, Kafr Batna dan sejumlah kota lainnya dalam distrik Ghautah Timur. Serangan senjata kimia juga menghantam kota Moadamiyah asy-Syam di provinsi Damaskus.
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh aktivis kemanusiaan dan kesehatan sampai Kamis (22/8/2013) siang, sedikitnya 1700 warga sipil muslim gugur dan dan 6000 lainnya dalam kondisi tidak sadarkan diri sampai. Mayoritas korban adalah anak-anak dan wanita, tulis situs Koordinator Ghautah Timur. Jumlah korban bertambah seiring waktu akibat keterbatasan peralatan dan tenaga medis di distrik Ghautah Timur yang terus dikepung dan dibombardir secara massif oleh rezim Nushairiyah Suriah.
Dari dua kota saja, Zamalka dan Ain Turma, Kantor Persatuan Hukum Ghautah Timur telah berhasil mendata lebih dari 1222 korban gugur akibat serangan senjata kimia tersebut. Para korban gugur tersebar di beberapa rumah sakit lapangan. Mayoritas korban berasal dari kota Zamalka.
Rumah sakit lapangan Saqba berhasil mendata 105 korban syahid. Rumah sakit lapangan Kafr Batna berhasil mendata 200 korban syahid. Rumah sakit lapangan Dauma berhasil mendata 65 korban syahid. Rumah sakit lapangan Hamuriyah berhasil mendata 300 korban syahid. Rumah sakit lapangan Erbin berhasil mendata 81 korban syahid.
Rumah sakit lapangan Jisrin berhasil mendata 16 korban syahid, 3 di antaranya adalah anak-anak. Rumah sakit lapangan Zamalka berhasil mendata lebih dari 400 korban syahid. Rumah sakit lapangan Hizzah berhasil mendata 10 korban syahid. Rumah sakit lapangan Ain Turma berhasil mendata 75 korban syahid. Rumah sakit lapangan Harasta berhasil mendata 5 korban syahid. Dan rumah sakit lapangan Deir Ashafir berhasil mendata seorang korban syahid.
Total jumlah syuhada’ yang gugur di dua kota Zamalka dan Ain Turma lebih dari 1286 warga muslim. Sebanyak 361 korban telah diketahui identitasnya. Nama-nama dan foto mereka dirilis dalam akun resmi Kantor Persatuan Hukum Ghautah Timur. (muhibalmajdi/arrahmah.com)