SURIAH (Arrahmah.com) – Para aktivis kemanusiaan Suriah melaporkan pada Senin sore, 18 Oktober, bahwa 36 warga sipil Suriah tewas di tangan tentara rezim Nushairiyah. Sebanyak dua puluh satu di antaranya tewas di provinsi Himsha. Sisanya tewas di beberapa provinsi lain. Puluhan warga sipil mengalami luka parah. Aparat keamanan rezim taghut Bashar Asad juga menangkap puluhan warga sipil di beberapa provinsi.
Sepanjang Senin sore, tentara rezim Suriah mengonsentrasikan serangan darat dan udara terhadap para demonstran rakyat di provinsi Himsha. Dalam keterangan persnya, Lembaga Pengawas HAM di Suriah melaporkan bahwa beberapa helikopter militer memuntahkan peluru kepada para demonstran di kampung Al-Khalidiyah dan Hay Sibak, provinsi Himsha. Kendaraan tempur rezim Suriah juga mempergunakan persenjataan berat dalam serangan tersebut. Dalam serbuan itu, sebanyak 21 warga sipil tewas, 6 orang terluka parah, dan lebih dari 25 orang ditangkap. Untuk mengendalikan kontrol atas provinsi Himsha yang dikenal sebagai basis revolusi rakyat, aparat keamanan mengerahkan lebih banyak tentara dan kendaraan tempur.
Lembaga Pengawas HAM Suriah juga melaporkan pada sore yang sama, militer dan kepolisian rezim Suriah juga mengerahkan truk militer, panser, dan persenjataan berat untuk menyerbu distrik Kafr Zeit, wilayah pinggiran Damaskus. Militer dan kepolisian memburu para demonstran yang termasuk dalam DPO. Dalam penyerbuan kali ini, aparat menangkap sembilan orang DPO dari pihak demonstran.
Sementara itu di distrik Ma’arah provinsi Idlib, pasukan kepolisian dan tentara rezim Suriah terlibat baku tembak dengan sekelompok bersenjata yang diduga kuat adalah tentara yang membelot dan memihak revolusi rakyat. Dalam ketegangan tersebut, sebanyak 17 tentara rezim terluka. Untuk memutus dukungan kepada para demonstran, aparat keamanan rezim Nushairiyah menyerang para dokter dan perawat yang mengobati luka-luka para demonstran.
Sekjen PBB menyerukan kepada taghut Bashar Asad untuk menghentikan tindakan represif terhadap para demonstran dan menerima tim PBB yang akan melakukan investigasi atas pelanggaran berat terhadap HAM. Di lain pihak, Liga Arab membentuk dewan setingkat mentri untuk mengajak rezim Suriah menghentikan tindakan represif dan menjembatani upaya dialog dengan pihak oposisi dalam hitungan waktu 15 hari terhitung hari ini. (Muhibul Majdi/ Arrahmah.com)