AMBON (Arrahmah.id) – Sebanyak 326 bangunan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya rusak akibat gempa bermagnitudo 7,9.
Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Maluku Shandy Luhulima.
Gempa bumi magnitudo 7,9 menggoyang kawasan tersebut pada pukul 02.47 WIT, Selasa (10/01/2023).
Gempa tersebut berlokasi di laut, 136 kilometer barat laut Maluku Tenggara Barat, Maluku, pada kedalaman 130 km.
“Data terbaru per hari ini, jumlah kerusakan totalnya 326 unit bangunan yang terdiri dari 290 unit rumah dan 36 unit fasilitas umum,” kata Shandy kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (11/01/2023).
Untuk Kabupaten Tanimbar, rumah rusak ringan sebanyak 203 unit dan berat 15 unit. Sementara di Maluku Barat Daya, rusak ringan sebanyak 46 dan rusak berat 26 unit.
“Untuk dua kabupaten ini, tak ada rusak kategori sedang, hanya ringan dan berat. Totalnya 290 unit,” katanya.
Sebanyak 36 unit fasilitas umum mengalami kerusakan terdiri dari 26 rusak ringan, dua sedang, dan delapan rusak berat. Ia juga mengatakan masih berkoordinasi dengan BPBD setempat terkait lokasi dan jumlah pengungsi di sana.
“Tapi sampai siang hari ini, belum ada informasi dari sana,” katanya.
Gempa tersebut sempat memicu peringatan dini tsunami. Namun, setelah pemutakhiran data dan dua jam setelah gempa, BMKG mengakhiri peringatan tersebut.
(ameera/arrahmah.id)