IDLIB (Arrahmah.com) – Sedikitnya 31 fasilitas Pertahanan Sipil dihantam rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad dan pasukan sekutunya Rusia dalam serangan selama dua bulan di Suriah barat laut, menurut laporan Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR).
Kelompok pemantau yang berbasis di London mengatakan dalam laporan 26 halaman yang dirilis pada Senin (15/7/2019) bahwa rezim Suriah dan sekutu menggunakan sesuatu yang menimbulkan penderitaan paling parah di antara warga sipil untuk memaksa mereka menyerah dengan menargetkan mereka yang menawarkan bantuan dan layanan perawatan, lansir Zaman Alwasl.
Korban tewas di antara relawan penyelamat dari organisasi White Helmets mencapai total 229 sejak didirikan pada 2013.
Selama serangan yang berlangsung di provinsi Idlib dan beberapa wilayah Hama dan Latakia sejak 26 April, SNHR telah mendokumentasikan kematian empat pekerja Pertahanan Sipil oleh pasukan Rusia, dan setidaknya 22 lainnya terluka, mencatat bahwa pasukan aliansi Suriah-Rusia menyerang setidaknya 31 fasilitas vital Pertahanan Sipil Suriah (markas dan kendaraan), selama periode yang sama, dengan 15 serangan dilakukan oleh pasukan Bashar Asad, dan 16 lainnya oleh pasukan Rusia.
Laporan tersebut mendokumentasikan kematian sedikitnya 229 personil Pertahanan Sipil di tangan pihak pelaku utama konflik di Suriah antara Maret 2013 dan 12 Juli 2019, di mana rezim menewaskan 159 orang, pasukan Rusia menewaskan 38 orang, dan pihak-pihak lain menewaskan sisanya.
Laporan itu juga mendokumentasikan setidaknya 396 serangan terhadap fasilitas vital Pertahanan Sipil di Suriah di tangan pihak-pihak pelaku utama konflik selama periode yang sama, di mana 277 berada di tangan pasukan Rezim Suriah, 102 di tangan pasukan Rusia, satu di tangan faksi-faksi dari Oposisi Bersenjata, dan 16 di tangan pihak lain.
Jet tempur Rusia dan rezim sejak akhir April menggenjot pemboman mematikan di wilayah Idlib, meskipun ada kesepakatan untuk mencegah serangan besar-besaran oleh rezim. (haninmazaya/arrahmah.com)