SANA’A (Arrahmah.com) – 300 Mujahid Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) termasuk 50 mujahid yang siap melancarkan aksi syahid telah dikirim ke Sana’a untuk memerangi rezim, ujar Sheikh Tareq al-Fadhli dalam sebuah wawancara dengan harian al-Omana beberapa hari lalu (22/9/2011).
Al-Fadhli mengatakan bahwa “pemuda Muslim yang memerangi rezim Saleh di Zinjibar telah mengirimkan lebih dari tiga ratus pejuang mereka termasuk 50 pembom syahid ke Sana’a untuk membunuh Saleh Ahmad, yang memerintahkan kelompok elit Garda Republik dan keponakannya Amar dan Yahya Mohammed Abdullah Saleh”.
Dia menambahkan bahwa Mujahidin telah mempersiapkan mobil yang dikemas dengan bahan peledak. Al-Fadhli mengatakan bahwa mobil tersebut disbeut Osama 1, Osama 2, dan Osama 3. Mereka membawa satu setengah ton bahan peledak dan dirancang untuk menyerang tentara boneka Yaman di Sana’a. Itu akan menjadi pembalasan atas bombardir dari udara oleh rezim Saleh terhadap posisi Mujahidin di selatan, ujar sumber.
Perhatian tertarik pada fakta bahwa Al-Fadhli menyebutkan mengenai pertempuran yang terus berlangsung di Zinjibar. Ini menunjukkan bahwa Mujahidin AQAP yang didukung oleh Mujahidin Al Shabaab dari Somalia, masih terus mempertahankan kota meskipun dikepung oleh pasukan Saleh, pasukan AS dan kendaraan baja Arab Saudi.
Juga harus dicatat bahwa sebelumnya harian yang sama berargumentasi bahwa tentara boneka Yaman dan tentara penjajah AS telah “mengalahkan” Al Qaeda, “mengambil kembali” Zinjibar dan “sisa dari Mujahidin diduga melarikan diri ke tempat persembunyian mereka di provinsi berbeda”. Pernyataan yang sama yang dibuat oleh Jenderal oposisi, Ali Mohsen al-Ahmar, yang memerangi AQAP dan bekerjasama dengan tentara Saleh.
Situasi di lapangan jauh berbeda. Penjajah dan boneka benar-benar telah terjebak di Zinjibar. Situasi ini dipahami dengan baik oleh AS yang telah mendirikan pangkalan militer di Somalia dan Yaman untuk perang melawan AQAP dan
Somalia.
Sementara itu, situasi di ibukota terus memburuk. Bentrokan antara tentara dan demonstran Muslim telah mengakibatkan lebih banyak korban. Tentara rezim Saleh menyebarkan penembak jitu untuk membunun demonstran. (haninmazaya/arrahmah.com)