TEHERAN (Arrahmah.id) – Setidaknya 30 jurnalis Iran masih dipenjara sehubungan dengan protes terkait kematian Mahsa Amini, kata asosiasi jurnalis Teheran pada Rabu (11/1/2023).
Iran telah dicengkeram oleh hampir empat bulan demonstrasi yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini, seorang Kurdi Iran berusia 22 tahun, dalam tahanan, menyusul penangkapannya oleh polisi moralitas karena diduga melanggar aturan berpakaian wanita Iran.
“Sekitar 70 jurnalis” telah ditahan sejak pertengahan September, kata asosiasi itu dalam sebuah pernyataan, lansir AFP.
Beberapa telah dibebaskan dengan jaminan sementara “30 jurnalis yang dibawa untuk diinterogasi masih ditahan”, tambahnya di saluran aplikasi pesan Telegram di mana ia menerbitkan daftar mereka yang saat ini dipenjara.
Di antara mereka yang masuk daftar adalah dua jurnalis Iran Niloufar Hamedi dan Elaheh Mohammadi yang membantu mengungkap kasus Amini.
“Sejak dimulainya protes, sejumlah besar jurnalis juga telah dipanggil” oleh pihak berwenang, tambah organisasi tersebut, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Yang terakhir dihukum adalah jurnalis olahraga Ehsan Pirbornash, surat kabar reformis Hammihan melaporkan pada Rabu.
Itu tidak mengidentifikasi dakwaan terhadapnya tetapi mengatakan dia harus menjalani hukuman 10 tahun penjara dari hukuman 18 tahun.
Pihak berwenang Iran mengatakan ratusan orang, termasuk anggota pasukan keamanan, telah tewas dan ribuan ditangkap selama protes, yang sebagian besar mereka gambarkan sebagai “kerusuhan”. (haninmazaya/arrahmah.id)