BANDUNG (Arrahmah.com) – Massa Aliansi Muslim Bela Palestina (Almubina) melakukan long march dari Masjid Pusdai hingga Masjid Agung Al-Ukhuwwah Bandung pada Jumat (13/4/2018).
Aksi ini sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina atas pelakuan keji aparat lsrael yang menembaki rakyat Palestina saat aksi damai kepulangan terbesar atau #GreatReturnMarch.
Massa yang tergabung dari 30 elemen masyarakat tersebut kemudian berorasi di depan Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Bandung.
Juru bicara Almubina, Agus, menyampaikan bahwa atas panggilan rasa kemanusiaan dan menjalankan amanah konstitusi negara ia mengutuk dan mengecam tindakan brutal lsrael terhadap rakyat Palestina.
Aksi damai ini juga sekaligus menolak keputusan Amerika Serikat yang menggalang dukungan internasional untuk menjadikan Jerusalem sebagai ibukota Israel.
Dalam aksi damai #GreatReturnMarch itu, Israel mengerahkan pasukan bersenjata dan penembak jitu yang menghalau massa dengan tembakan-tembakan peluru tajam, peluru karet dan bom gas. Korban dari peserta aksi pun berjatuhan. Hingga hari ke-10 aksi Great Return March Palestina sedikitnya 30 orang Palestina meninggal dan 3078 orang lainnya mengalami luka-luka.
“Kami mengecam keras tindakan pembunuhan dan perlakuan tak manusiawi kepada para pengunjuk rasa Palestina di Gaza,” tegas Agus.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan juga turut hadir dalam aksi tersebut dan menyampaikan orasi. Kata Aher, sapaannya, berbagai cara bisa dilakukan oleh siapa saja dalam membantu Palestina merdeka.
“Dengan cara berdoa, dengan cara berdiplomasi, dan dengan cara menghadirkan pembelaan dalam skala internasional atas nama negara Indonesia. Termasuk dengan cara mengumpulkan harta benda untuk kepentingan bangsa Palestina di sana,” kata Aher.
Aher menilai, Palestina menjadi satu-satunya negara anggota Asia Afrika yang belum merdeka. “Kita sebagai bangsa sudah sepakat membela bangsa Palestina bahkan di Konferensi Asia Afrika kita khusus menghadirkan bangsa Palestina,” ujarnya.
(ameera/arrahmah.com)