Sebuah latihan militer besar-besaran yang melibatkan lebih dari 20 negara NATO dan mitranya dimulai di Polandia.
Selama lebih 10 hari di bulan Juni, 30.000 tentara, yang didukung oleh sejumlah besar kendaraan, pesawat terbang dan kapal perang, akan dikerahkan dalam latihan militer tersebut yang digelar di bagian timur NATO. Ini merupakan latihan militer terbesar sejak akhir Perang Dingin, lansir Al-Jazeera, Jum’at (10/6/2016).
Langkah ini cenderung semakin memperburuk hubungan antara Rusia dan Barat.
Latihan militer Anakonda-16, yang meliputi latihan manuver seperti serangan helikopter waktu malam, dan menjatuhkan pasukan terjun payung AS untuk membangun jembatan sementara di atas sungai Vistula, akan digelar satu bulan sebelum pertemuan puncak NATO di Warsawa.
Tujuan dari latihan militer Anakonda-16 ini adalah untuk “melatih dan mengintegrasikan komando Polandia dan kekuatan struktur nasional menjadi sebuah kesatuan, lingkungan multinasional bersama”, kata militer AS di Eropa.
Amerika Serikat akan menyediakan sekitar 14.000 tentara untuk latihan militer tersebut, yang merupakan kontingen asing terbesar. Negara-negara non-NATO seperti Swedia dan Finlandia juga ikut serta dalam latihan tersebut.
Polandia bergabung dengan NATO pada 1999, satu dekade setelah runtuhnya komunisme di Eropa Timur. Polandia telah sangat kritis terhadap tindakan Rusia di Ukraina dan telah berulang kali mendesak NATO untuk meningkatkan kehadirannya di wilayah Polandia.
(ameera/arrahmah.com)