AMMAN (Arrahmah.com) – Lebih dari 30.000 anak-anak Suriah menderita kelaparan di Yordania setelah pihak berwenang di Amman menangguhkan bantuan makanan dan medis untuk para pengungsi yang tinggal di sepanjang perbatasan timur laut dengan Suriah.
Sekitar 60.000-70.000 warga Suriah, yang merupakan sebagian besar wanita dan anak-anak, ditolak mengakses bantuan makanan dan minuman selama bulan Ramadhan, setelah pihak berwenang Yordania memblokir pasukan bantuan darurat ke daerah yang dikenal sebagai “berm” bulan lalu.
“Kami mendapatkan cerita mengerikan dari orang memutuskan untuk kembali ke Suriah karena kondisi mengerikan yang dihadapi di daerah gurun terpencil ini,” Gerry Simpson, senorang peneliti pengungsi senior dan advokat di Human Rights Watch mengatakan kepada Al Jazeera, Jumat (1/6/2016).
“Apa yang orang-orang ini perlukan sekarang adalah air dan makanan. Jordan telah memblokir semua makanan dan bantuan medis untuk orang-orang ini -lebih dari setengahnya merupakan anak-anak,” tambahnya.
Badan amal dan bantuan medis Dokter Lintas Batas menyebutkan situasi tersebut sebagai kegagalan besar masyarakat internasional dan memperingatkan meningkatnya kasus gizi buruk. (fath/arrahmah.com)