LIBANON (Arrahmah.com) – Tiga mortir yang ditembakkan dari Suriah pada hari Senin menewaskan sedikitnya satu orang di dekat kota Libanon timur Hermel, benteng gerakan “Hizbullah”, kata seorang petugas keamanan kepada AFP, seperti dilansir Ma’an pada Selasa (28/5/2013).
“Hizbullah” secara aktif terlibat dalam konflik Suriah, berpihak pada rezim diktator Assad melawan mujahidin. Dan dalam keterlibatan “Hizbullah” di tengah perang Qusayr, ratusan anggotanya dilaporkan tewas.
Sejak awal konflik Suriah pada Maret 2011, sejumlah roket dan mortir telah melanda wilayah Libanon.
Pada dua kesempatan, mujahidin Tentara Pembebasan Suriah mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan itu sebagai tanggapan atas keterlibatan “Hizbullah” dalam perjuangan mereka untuk menggulingkan rezim diktator Assad.
Pada hari Senin, roket juga dilaporkan jatuh untuk pertama kalinya di pinggiran selatan Beirut, kubu gerakan Syiah.
Pada Senin (27/5) malam, kelompok bersenjata menewaskan tiga tentara boneka Libanon di dekat perbatasan Suriah, kata seorang petugas.
“Tiga tentara tewas oleh kelompok pria bersenjata saat mereka berada dalam mobil di timur Arsal,” kata petugas keamanan kepada AFP, mengacu pada sebuah kota di timur laut Libanon di mana sebagian besar penduduknya mendukung revolusi Suriah.
Mayoritas penduduk negara itu adalah Sunni, sementara rezim Suriah dipimpin oleh komunitas minoritas Alawit, sebuah cabang Syiah.
Sejak awal perlawanan menentang rezim diktator Assad di Suriah lebih dari dua tahun yang lalu, mayoritas penduduk desa Sunni di Arsal telah membantu mujahidin dan pejuang yang memerangi rezim Assad dalam melintasi perbatasan.
Dua tentara boneka Libanon juga dilaporkan tewas pada bulan Februari di Arsal ketika patroli tentara mereka disergap saat mengejar “buronan”.
Krisis Suriah juga menyebar ke Libanon utara, di mana pertempuran antara Sunni dan Alawit menewaskan 31 orang pekan lalu. (banan/arrahmah.com)