MEKKAH (Arrahmah.com) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan untuk sementara 3 (tiga) korban meninggal dalam musibah jamaah terinjak-injak di Jalan Arab 204, Mina, saat menuju Jamarat untuk melontar jamrah Kamis (24/9/2015) pagi.
Dia memastikan tiga korban meninggal tersebut setelah mengunjungi Rumah Sakit Al Jisr, Mina, Kamis.
“Benar. Ada tiga jamaah yang meninggal, dua sudah dikenali, satu masih proses identifikasi,” katanya, dikutip Inilah Jumat (25/9).
Korban meninggal yang sudah bisa dikenali adalah Hamid Atwi Tarji Rofia (51 tahun) asal Kelompok terbang (Kloter) Surabaya (SUB) 48, laki-laki, Probolinggi 3 Mei 1964, maktab 2, nomor paspor B1467965.
Kemudian, Busyaiyah Sahel Abdul Gafar (50 tahun) asal Kloter Batam (BTH) 14, maktab 1, nomor paspor A2708446. Satu korban lagi masih diidentifikasi.
Sementara itu, Ketua Rombongan (Karom) Mugi Suryojaya, dari kelompok terbang 48 embarkasi Surabaya kepada tim Media Center Haji mengatakan melihat langsung jamaahnya bernama Niro meninggal dalam insiden itu.” “Namanya Niro dari Paiton, Probolinggo. Saat di lokasi kejadian, dia lepas dari saya. Beberapa saat kemudian saya lihat digotong sama askar dan ditaruh di bawah jembatan,” katanya.
Lukman menambahkan, peristiwa tersebut telah menyebabkan korban jiwa yang cukup besar, mencapai ratusan orang. Namun sebagian besar adalah jamaah dari wilayah Arab dan Afrika.
Berdasarkan informasi Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat, Jalan Arab 204, bukan jalan jamaah Indonesia menuju Jamarat, karena sebagian jamaah Indonesia diarahkan ke jalan King Fahd dan Moasim.
“Mungkin yang bersangkutan kesasar atau tidak tahu jalan. Jalan itu diperuntukkan bagi jemaah haji dari Mesir, Afrika, dan Asia Selatan,” katanya.
Terkait korban yang belum dikenali, dia mengatakan identitasnya masih ditelusuri, karena korban tidak menggunakan gelang identitas yang biasa dikenakan jamaah terkait nama, nomor kloter dan embarkasi, serta nomor passpor. (azm/arrahmah.com)