KIEV (Arrahmah.id) — Militer Ukraina melontarkan klaim yang menyebut ribuan tentara Rusia tewas dalam pertempuran saat menginvasi negara tersebut. Klaim Ukraina itu dibantah oleh Rusia, yang menegaskan tidak ada korban jiwa dalam operasi militer ke negara tetangganya itu.
Seperti dilansir BBC, Sabtu (26/2/2022), militer Ukraina dalam pernyataan via Facebook menyebut Rusia mengalami kerugian besar dalam invasinya ke negara tersebut.
Diklaim oleh militer Ukraina bahwa lebih dari 3.500 tentara Rusia yang terlibat dalam invasi telah tewas. Disebutkan juga bahwa nyaris 200 tentara Rusia lainnya kini ditahan oleh Ukraina.
Berikut 5 fakta baru terkait invasi Rusia ke Ukraina yang dikutip Arrahmah dari berbagai media:
1. Perang Molotov
Masuknya pasukan Rusia ke Ukrania disambut serangan bom molotov yang dilemparkan warga sekiatr.
Dikutip dari Mirror (25/2), serangan bom molotov itu diinstruksikan oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dan Kementerian Pertahanan Ukraina kepada warga sebagai bentuk peralawan rakayat semesta.
Beberapa kendaraan tempur Rusia berhasil dibakar ketika melintasi warga. Bahkan, beberapa tentara Rusia yang keluar dari kendaraan itu berhasil ditangkap hidup-hidup. Sebagian masih berusia belia.
2. Chechnya Kirim Belasan Ribu Pasukan Bantu Rusia
Ramzan Kadyrov, pemimpin wilayah Chechnya Rusia dan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan 10.000 pasukan Chechnya telah dikerahkan di Ukraina, dan mendesak pemerintah Ukraina untuk meminta maaf.
Dalam bicaranya di lapangan Grozny (25/2), Kadyrov mengatakan bahwa unit-unit Chechnya sejauh ini tidak mengalami kerugian dan mengatakan pasukan Rusia dapat dengan mudah merebut kota-kota besar termasuk ibukota, Kyiv, tetapi tugas-tugas mereka adalah menghilangkan nyawa.
3. Bantuan Senjata dan Dana Berdatangan untuk Ukraina
Dilansir Politico (26/2), sejumlah negara Eropa memberikan bantuan persenjataan bagi Ukrania dalam menghadapi invasi Rusia, sebagai berikut ini:
a. Amerika Serikat memberikan bantuan dana sebesar $360 juta;
b. Prancis berikan 300 juta Euro;
c. Inggris berikan amunisi, senjata antitank, rudal antipesawat, dan bantuan medis;
d. Belanda berikan 200 stinger, 50 senjata anti-tank Panzerfaust, 400 rudal, senapan, amunisi, sistem radar, dan kapal penyapu ranjau;
e. Belgia berikan 200 senjata mesin, 2000 senjata mesin, dan 3800 ton bahan bakar;
f. Ceko berikan senjata dan amunisi senilai 7,6 Euro;
g. Jerman berikan 400 RPG;
h. Polandia berikan 100 mortir, 7 drone, amunisi, dan Javelins;
i. Estonia berikan Javelins dan amunisi;
j. Latvia berikan stingers; dan
k. Kroasi berikan 12.000 ranjau dan bahan bakar.
4. Ukraina Klaim Belasan Pesawat Rusia Ditembak Jatuh
Pihak berwenang Ukraina mengklaim sebanyak 14 pesawat tempur dan 8 helikopter Rusia ditembak jatuh pada Sabtu (26/2/2022).
Disebutkan pula, ada 102 tank, 536 kendaraan lapis baja berhasil dilumpuhkan militer Ukraina. Selain itu, lebih dari 3.500 tentara Rusia tewas.
“Perkiraan kerugian pasukan Rusia termasuk 14 pesawat, 8 helikopter, 102 tank, 536 kendaraan lapis baja, 15 artileri, dan sistem rudal ‘Buk’,” demikian pernyataan otoritas Ukraina, dikutip dari Anadolu Agency (26/2).
5. Tolak Dievakuasi, Presiden Ukranian Sang Komedian Panen Pujian
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah dipuji secara luas di media sosial atas reaksinya terhadap invasi Rusia. Mantan komedian dan aktor itu disebut-sebut memberikan sikap teladan sebagai seorang pemimpin negara.
Dia juga telah memposting video self-shot sebelumnya pada Jumat (25/2) yang menunjukkan dia dan pembantu utamanya di ibukota, menolak laporan bahwa dia telah melarikan diri dari Kiev. Dia malah menolak bantuan evakuasi Amerika Serikat.
“Pertempurannya ada di sini; Saya butuh amunisi, bukan tebengan,” menurut seorang pejabat senior intelijen Amerika yang mengetahui langsung percakapan tersebut, seperti dilaporkan Associated Press, Sabtu (26/2).
“Kita semua di sini. Dan akan tetap seperti ini,” ujarnya, dikutip dari APTN.
“Kita di sini. Kami berada di Kiev. Kami membela Ukraina,” lanjutnya
Zelensky memosting semua itu di Facebook Jumat (25/2) malam saat ia bersumpah untuk membela negaranya sambil berdiri di jalan Kiev bersama para pemimpin pemerintahannya.
6. Ukraina Tolak Negoisasi
Presiden Rusia Vladimir Putin kemarin memerintahkan penghentian operasi atau demiliterisasi tentara di Ukraina. Dia menginginkan negosiasi dengan pemerintah Ukraina.
Namun, Ukraina atau Kiev menolak upaya negosiasi itu. Penolakan negosiasi Kiev itu diungkapkan oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.
“Karena pihak Ukraina pada dasarnya menolak untuk bernegosiasi. Jadinya, pasukan utama Rusia terus maju dan dilanjutkan hari ini sesuai dengan rencana operasi,” kata Peskov dilansir Ria Novosti, Sabtu (26/7).
7. Warga Ukraina Beli Senjata dan Latihan Perang
Warga Ukraina membeli senjata, amunisi, dan senapan sniper dan melatih menembak pasca Rusia melakukan invasi. Antrean panjang terlihat di dalam toko senjata.
Dengan pengumuman aktifnya kondisi darurat Ukraina, parlemen negara itu menyetujui rancangan undang-undang yang memberi izin kepada Ukraina untuk membawa senjata api.
Kondisi berubah total dari sebelumnya, dimana warga Ukraina dilarang meninggalkan rumah dengan senjata mematikan.
Sekitar 400.000 orang diperkirakan memiliki pengalaman tempur, menyusul pencaplokan Krimea oleh Vladimir Putin pada 2014, dan pemberontakan bersenjata yang didukung Moskwa di Ukraina timur.
8. Apartemen Warga Ukraina Disasar Roket Rusia
Salah satu apartemen di dekat bandara kedua Kiev terkena rudal atau roket yang diluncurkan pada Sabtu (26/2). Dari gambar yang ada, terlihat serangan ini merusak bagian bangunan di sekitar sepuluh lantai atas.
Menurut keterangan Wali Kota Kiev, Vitaliy Klitschko, layanan gawat darurat telah tiba di lokasi kejadian, tetapi masih belum bisa memberitahu jumlah korban.
Dinding depan apartemen tersebut terlihat hancur, benda di dalamnya menghitam dan puing-puing menggantung. Ada pula asap yang mengelilingi gedung itu, dikutip dari CNN.
9. Kiev Dibombardir Serangan Udara Rusia
Sirene serangan udara berbunyi, tanda serangan akan terjadi dalam waktu dekat. Dikutip dari BBC (27/2), sirene serangan udara mulai berbunyi sejak satu jam yang lalu.
Peringatan kali ini spesifik, bahwa rudal Rusia bisa masuk kapan saja dalam beberapa menit ke depan. Hal ini juga disampaikan anggota parlemen Ukraina, Lesia Vasylenko.
“Dalam 30-60 menit, Kiev akan menghadapi serangan yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Rusia akan menyerang kita dengan apa pun yang mereka punya,” kata Vasylenko lewat akun Twitternya, Sabtu (26/2).
10. Warga dan Anak-anak Ukraina Bersembunyi di Bunker
Bom dan rudal Rusia bertubi-tubi menghujani beberapa bagian Ukraina menyusul Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk menyerang Rusia, negara berpenduduk 44 juta jiwa.
Penduduk ibu kota Ukraina termasuk anak-anak berlindung di ruang bawah tanah, garasi parkir, dan metro bawah tanah kota demi menghindari serangan pasukan militer Rusia.
“Serangan di Kyiv dengan rudal jelajah atau balistik berlanjut,” ungkapnya seperti dikutip CNBC Internasional, Sabtu (26/2).
11. Rusia Ancam Swedia dan Finlandia
Rusia masih melanjutkan ancamannya ke negara-negara tetangga setelah menyerang Ukraina.
Kini Swedia dan Finlandia yang diancam dengan konsekuensi militer jika mereka bergabung dengan NATO.
Swedia dan Finlandia adalah dua negara terdekat dengan Rusia di Lingkaran Artik.
“Finlandia dan Swedia tak boleh mendasarkan keamanan mereka dengan merusak keamanan negara lain,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zarakhova dikutip dari Daily Mail (26/2).
12. Rusia Rekrut Tentara bayaran Dari Suriah
Rusia memulai proses perekrutan lebih banyak tentara bayaran dari Aleppo, Damaskus, dan Deir al-Zour untuk dilibatkan dalam invasi Ukraina.
Dilansir OGN (26/2), mereka ditawari gaji bulanan sebesar $2.000 untuk menjadi tentara, $5.000 untuk santunan bagi anggota keluarga yang meninggal, dan $20 – $500 sebagai kompensasi bagi yang terluka.
13. Pengantin Baru Ukraina Bulan Madu di Medan Perang
Warga Ukraina Yaryna Arieva dan Sviatoslav Fursin langsung mengangkat senjata beberapa jam setelah Rusia melancarkan invasi ke negara mereka. Mereka menghabiskan hari pertama bulan madu mereka sebagai pasangan resmi di dalam bunker perlindungan.
Arieva dan Fursin telah mendaftar dengan Pasukan Pertahanan Teritorial, cabang angkatan bersenjata Ukraina yang sebagian besar terdiri dari sukarelawan.
“Saat ini, kami di sini melakukan semua yang kami bisa. Jadi ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tapi tetap saja, saya berharap semuanya akan baik-baik saja,” kata Arieva, dilansir CNN (26/2), seraya menambahkan bahwa beberapa warga sipil yang bukan bagian dari pasukan pertahanan juga diberikan senapan. (hanoum/arrahmah.id)