TEHERAN (Arrahmah.com) – Sekitar 3.700 orang ditangkap di kota-kota di Iran karena gelombang protes anti-pemerintah dan kerusuhan yang mencengkeram negara tersebut.
Anggota parlemen Teheran Mahmoud Sadeghi mengumumkan angka resmi yang jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, melalui kantor berita ICANA pada Selasa (9/1/2018).
Pasukan keamanan dan intelijen yang berbeda menahan para pendemo, sehingga sulit untuk mengetahui jumlah pastinya, ujar Sadeghi seperti dilansir Al Jazeera.
Sekitar 1.000 orang sebelumnya dilaporkan telah ditangkap selama hampir satu pekan demonstrasi anti-pemerintah yang dimulai pada Desember.
Kekerasan pecah di beberapa aksi demonstrasi yang menyebabkan setidaknya 22 orang tewas.
Kerusuhan tersebut menyebar ke lebih dari 80 kota dan pedesaan akhir bulan lalu saat rakyat Iran turun ke jalan menyuarakan kemarahan mereka pada korupsi, pengangguran dan kesenjangan sosial yang mendalam antara warga kaya dan miskin, dalam demonstrasi anti-pemerintah.
Keluhan juga mengkritisi kebijakan luar negeri Iran dan pengeluaran negara untuk kelompok-kelompok bersenjata di Suriah dan Libanon.
Protes dimulai di kota Mashhad pada 28 Desember sebelum menyebar ke kota-kota lain.
Gubernur provinsi di timur laut Mashhad mengatakan bahwa 85 persen tahanan telah dibebaskan setelah menandatangani kesepakatan untuk tidak mengulangi. (haninmazaya/arrahmah.com)