ALEPPO (Arrahmah.com) – Pejuang Suriah berhasil membunuh 28 tentara rezim Assad dalam serangan yang menargetkan tiga pos pemeriksaan di jalan utama dari ibukota Damaskus menuju Aleppo, ungkap kelompok aktivis Suriah seperti yang dilansir Al Jazeera.
Lima pejuang Suriah juga dilaporkan gugur di dekat kota Saraqeb pada Kamis (1/11/2012) yang menjadi kota kunci pertempuran antara pasukan oposisi melawan tentara rezim Assad setelah mereka berhasil merebut wilayah strategis Maarat al-Numan.
Sementara itu, pesawat tempur rezim Suriah terus membombardir benteng oposisi di seluruh negeri termasuk pinggiran Damaskus, Harasta.
Di provinsi Idlib, jet tempur melancarkan serangan di kota Talmanas dan Maar Shamarin.
Pasukan yang setia kepada Assad telah meluncurkan gelombang serangan udara intensif dalam pekan ini dan pengamat mengatakan itu merupakan respon terhadap apa yang telah diraih pihak oposisi dan ditunjukkan untuk meneror warga sipil.
“Mereka mencoba membuat warga sipil marah dan sangat takut dan tidak akan mungkin bagi ‘pemberontak’ untuk mencari tempat perlindungan yang aman,” ujar Riad Kahwaji, pengamat militer Teluk.
Secara terpisah di Idlib, pejuang Suriah juga meneruskan serangan mereka terhadap basis militer rezim di Wadi Daif. Menurut televisi Suriah, dua orang tewas dan beberapa terluka.
Bentrokan juga teejadi di pusat Aleppo. Pasukan rezim dilaporkan telah menghancurkan salah satu toko roti terbesar di kota Aleppo yang menewaskan sedikitnya 12 orang pada Kamis (1/11).
“Rezim telah menghancurkan segala sesuatu di negara ini. Mereka menghancurkan sekolah, rumah, daerah pemukiman dan kini menghancurkan toko roti,” ujar saksi mata.
“Toko roti ini merupakan sumber makanan utama bagi mereka yang terlantar di daerah ini dan rezim telah menghancurkan toko roti lainnya di empat tempat berbeda kemarin malam di Kafar Hamra, Ramoon, Qadi Askar dan Atareb.”
“Oven Atareb telah memproduksi roti dan didistribusikan ke lebih 40 kota. Namun demikian, tidak peduli bagaimana Assad menghancurkannya, kami akan membangunnya kembali, kami akan membangun kembali dengan kehendak Allah.” (haninmazaya/arrahmah.com)