RIYADH (Arrahmah.com) – Seiring meningkatnya kekhawatiran pemerintah Arab Saudi akan kebangkitan jiwa jihad di masyarakat, upaya kontra-terorisme semakin digalakan. Sebagaimana diansir Saudi Gazette pada Selasa (11/11/2014), Wakil Menteri Urusan Islam, Wakaf, Haji, dan Bimbingan mengatakan bahwa kini departemennya memonitor kegiatan media sosial semua syekh, imam dan pengkhotbah resminya.
Tawfiq Bin Abdulaziz Al-Sudairy mengatakan ada seluruh komite yang bertanggung jawab untuk memantau kegiatan media sosial seluruh karyawan, perwakilan dan asosiasi mitra.
Tugas komite monitoring adalah membimbing masyarakat umum dan memperbaiki pernyataan “palsu” para syeikh, imam dan khatib yang diposting online.
Wakil menteri juga mengatakan bahwa pihaknya sedang bekerja dalam struktur terpadu untuk semua forum online Islam Saudi untuk menghilangkan posting dan pendapat ekstrimis. Mereka akan menggantinya dengan konten yang menawarkan Islam sebagai agama yang seimbang dan memfasilitasi masyarakat umum.
Dia berkata: “Kementerian saat ini sedang mempelajari potensi Internet sebagai platform untuk ibadah haji dan bimbingan dan mendorong semua orang untuk berbagi pengetahuan agama mereka secara online.”
Kementerian itu meluncurkan Kampanye Dialog Al-Sakinah. Ini merupakan kampanye bertanggung jawab untuk memantau dan menghilangkan kegiatan “teroris” secara online.
Tim itu akan terdiri atas spesialis dan sarjana dari berbagai bidang. Tugas mereka adalah memastikan bahwa setiap kegiatan “teroris” secara online itu ditangani secara adil, sensitif dan dijaga kerahasiaannya untuk melindungi pelakunya dan merehabilitasi dirinya. Kampanye ini juga memainkan peran penting dalam menyebarkan Islam dengan cara yang benar dan meluruskan beberapa tuduhan palsu yang telah diterbitkan.
“Kementerian meluncurkan beberapa proyek baru termasuk ‘Masjid-Tech’, sebuah proyek untuk menginstal layar plasma di dalam masjid dan menyiarkan banyak hal mengenai Islam seperti pengumuman dan ceramah, pesan kesadaran, iklan informatif, ayat Al-Qur’an, hadits, dan banyak bahan lainnya yang terkait,” pungkas Al-Sudairy. (adibahasan/arrahmah.com)