KABUL (Arrahmah.id) – Kementerian Pengungsi dan Pemulangan mengatakan bahwa lebih dari 270.000 pengungsi Afghanistan selama enam bulan terakhir -setidaknya 100.000 di antaranya tidak memiliki dokumen resmi- telah dideportasi Iran.
Seorang juru bicara kementerian, Abdul Mutalib Haqqani, mengatakan bahwa antara 2.000 hingga 3.000 pengungsi kembali melalui gerbang Islam Qala dan Milat setiap harinya.
“Selama enam bulan terakhir, hampir 270.000 warga Afghanistan telah kembali ke negara ini dan 100.000 di antaranya adalah warga Afghanistan yang telah dideportasi secara paksa,” katanya, seperti dilansir TOLO News.
Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan di Twitter bahwa UNHCR berkomitmen untuk mendukung para pengungsi yang telah kembali dan para pengungsi internal Afghanistan untuk membangun kembali kehidupan mereka dan memperkuat ketahanan masyarakat.
Orang-orang yang telah kembali ke negara itu mengatakan bahwa kemiskinan adalah alasan utama migrasi legal dan ilegal.
“Saya pergi ke Turki dua bulan yang lalu, polisi Iran menangkap kami di perbatasan Turki dan membawa kami kembali ke Teheran dan dari sana ke Herat,” kata seorang pengungsi yang telah kembali.
“Saya meminta pemerintah untuk membantu kami. Tidak ada pekerjaan di sini, orang-orang dipaksa untuk pergi,” kata Abdul Naseer, salah seorang pengungsi yang telah kembali. (haninmazaya/arrahmah.id)