KAIRO (Arrahmah.com) – Yasir Helmi, Wakil Direktur Dinas Kesehatan kota Port Said, tenggara Mesir mengumumkan bahwa korban tewas dalam bentrokan antara aparat keamanan dengan para perusuh di kota Port Said meningkat menjadi 26 tewas, dua orang di antaranya adalah anggota kepolisian. Sementara itu korban luka mencapai lebih dari 300 orang, laporan sejumlah media massa nasional Mesir.
Kota Port Said mengalami kerusuhan dalam skala luas di sebelah timur dan barat kota tersebut akibat bentrokan dan baku tembak antara aparat kepolisian dengan massa perusuh yang bersenjatakan bom molotov dan senapan api.
Sumber perwira tinggi dalam Tentara Nasional Mesir menyebutkan tentara tengah mengerahkan panser ke pusat kota Port Said untuk mencegah aksi kekerasan dan kerusuhan yang lebih parah. Para perusuh melakukan demonstrasi anarkis dengan menggunakan bom molotov dan senapan api untuk menolak vonis hukuman mati bagi para pelaku kasus “Pembunuhan Port Said”.
Sementara itu Ketua Pengadilan Banding Bidang Pidana Port Said, Hasan Yasin mengumumkan bahwa Parlemen Mesir telah menyerukan kepada semua stasiun TV, radio, koran, majalah, koran dan situs internet untuk mematuhi keputusan Pengadilan Pidana Port Said yang dikeluarkan pada 12 Desember 2012, yang melarang media massa untuk memberitakan kasus yang sedang disidangkan oleh pengadilan pidana Port Said dan terkenal dengan nama kasus “pembantaian Port Said” tersebut. (muhib almajdi/arrahmah.com)