PALESTINA (Arrahmah.com) – Sekitar 250.000 warga Palestina telah terluka oleh pasukan “Israel” sejak Intifada Pertama pada tahun 1987, termasuk 110.000 di Jalur Gaza, ungkap sebuah LSM Palestina sebagaimana dilansir MEMO pada Selasa (14/3/2017).
Data yang dirilis untuk menandai Palestina Wounded Day itu menunjukkan bahwa 15.000 orang yang terdaftar telah diamputasi anggota tubuhnya, sementara yang lain menderita gangguan pendengaran atau gangguan penglihatan.
Situasi ini semakin buruk karena kurangnya pasokan medis dan pusat-pusat perawatan yang memadai untuk menangani kebutuhan mereka yang membutuhkan prosthetics, kursi roda, atau alat bantu dengar, menurut Chair of Merciful Hands Charity Mohamed Abulkass.
Badan amal yang mendata 10.000 orang terluka dari Gaza itu menawarkan bantuan materi dan dukungan kesehatan mental kepada para korban yang kebanyakan dari mereka adalah korban perang.
Abulkass mencatat bahwa tidak ada hukum untuk melindungi dan memberikan perawatan yang lebih bagi mereka yang terluka selama bertahun-tahun akibat konflik dan blokade, yang menurutnya juga disebabkan oleh kurangnya pelayanan rehabilitasi lebih lanjut karena ketidakmampuan organisasi bantuan untuk masuk ke Jalur Gaza atau pasien untuk menerima pengobatan di luar negeri. (banan/arrahmah.com)