ACEH (Arrahmah.id) — Sebanyak 114 warga Rohingnya asal Myanmar yang teromagn-ambing selama 25 hari terdampar di perairan Kuala Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh, Ahad (6/3/2022).
“Kami berasal dari Myanmar tetapi kami melarikan diri ke Bangladesh dan kami memulai perjalanan kami dari Bangladesh,” salah satu pengungsi, Omar Faruk, mengatakan kepada AFP, menambahkan bahwa kelompok itu telah berada di laut selama 25 hari.
Panglima Laut Bireuen Badruddin mengatakan, warga Rohingya itu terdiri dari 58 pria dan 21 wanita. Selain itu, terdapat 33 anak laki-laki dan 24 anak perempuan.
Mereka sementara ditampung di Desa Kuala Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen.
“Mereka bukan didaratkan oleh nelayan kita. Mereka mendarat sendiri di Kuala Raja,” kata Badruddin saat dihubungi, Sabtu (6/3).
Menurut Badruddin, perahu yang ditumpangi warga Rohingya masih dalam kondisi layak berlayar. Namun, warga Rohingya yang berada di perahu itu sebagian besar telah berusia lanjut.
Saat ini, TNI, Polri, dan Muspida Bireuen sudah berada di lokasi mendarat kapal milik warga Rohingya itu. Sementara itu, ratusan warga Rohingya itu dibantu masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makanan dan minuman.
“Detailnya kita kurang tahu. Masih ditangani aparat pemerintah sementara waktu ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Hubungan Masyarakat, UNHCR Indonesia, Mitra Salima Suryono, belum menjawab pertanyaan yang dikirimkan hingga berita ini disiarkan. (hanoum/arrahmah.id)