BEIRUT (Arrahmah.com) – Listrik telah pulih kembali di Libanon setelah pasokan energi dihentikan selama 24 jam, ujar para pejabat.
Kementerian Energi Libanon mengatakan bank sentral telah memberikan kredit sebesar $100 juta atau setara dengan Rp 1,4 trilliun untuk membeli bahan bakar dan menjaga agar pembangkit listrik tetap beroperasi.
Dilansir dari laman BBC, Senin (11/10/2021), jaringan listrik terputus kemarin dan para pejabat mengatakan mustahil memulihkannya dalam beberapa hari.
Selama 18 bulan terakhir, Libanon telah mengalami krisis ekonomi dan kekurangan bahan bakar ekstrem.
Krisis tersebut menyebabkan separuh penduduk Libanon jatuh dalam kemiskinan, mata uang negara lumpuh, dan memicu demonstrasi besar-besaran untuk menentang para politisi.
Kurangnya mata uang asing membuat Libanon sulit membayar pemasok energi luar negeri.
Pemadaman total dimulai pada Sabtu tengah hari. Dua pembangkit listrik terbesar di Libanon ditutup karena kekurangan bahan bakar.
Namun, dalam sebuah pernyataan, penyedia listrik negara mengatakan telah memberikan tingkat daya listrik yang sama seperti sebelum pemadaman terjadi. (hanoum/arrahmah.com)