AMSTERDAM (Arrahmah.com) – Sebuah penelitian baru terkait kekerasan anti-Muslim di Belanda telah menemukan bahwa kira-kira 69% masjid telah mengalami sedikitnya satu atau lebih dari satu serangan selama sepuluh tahun terakhir.
“Saya tidak bisa memprediksikan pertumbuhan yang signifikan atau menurunnya serangan terhadap masjid dalam waktu dekat,” kata pengamat Ineke van der Valk, penulis buku “Islamophobia and Discrimination”, kepada OnIslam.net.
Ineke berfokus pada jumlah dan karakteristik serangan-serangan terhadap masjid. Pengamatan ini memonitor tren dan perkembangan yang terkait dengan multikulturalisme dan Islamophobia.
Berdasarkan pengamatan ini, Belanda diperkirakan memiliki 450-475 gedung yang digunakan sebagai masjid.
Tercatat informasi 70 masjid di negara Eropa tersebut, mengindikasi bahwa diperkirakan 69% masjid telah mengalami serangan rasis paling tidak sekali serangan.
Serangan yang paling umum terjadi adalah melempari jendela masjid, menuliskan grafiti kata-kata anti-Islam dan serangan pembakaran dengan bom molotov.
Selain itu, penyerbuan terhadap para jamaah masjid, menempatkan bagian tubuh atau darah babi di masjid atau halamannya, dan ancaman pembunuhan terhadap Muslim melalui email atau telepon juga pernah terjadi.
Meskipun serangan-serangan rasis semacam itu sering terjadi di negara-negara Eropa, tetapi di sisi lain Islam kian berkembang pesat di seluruh Eropa. (siraaj/arrahmah.com)