(arrahmah.com) – Harian Israel, Haaretz, melaporkan bahwa 21 warga Israel terluka dalam sebuah ledakan yang terjadi di sebuah bus pada Rabu (21/11) sore di Tel Aviv, salah satu dari mereka berada dalam kondisi serius.
Harian tersebut mengatakan bahwa satu orang ditahan setelah ledakan namun dibebaskan tak lama setelah penangkapannya. Polisi juga memerintahkan semua sekolah di daerah sekitar ledakan ditutup selama sekitar dua jam setelah ledakan. Polisi juga menutup beberapa jalan di daerah tersebut.
Ofir Gendelman, juru bicara Perdana Menteri Israel laknatullah Benjamin Netanyahu, mengklaim bahwa “ini adalah serangan teror” tetapi tidak memberikan informasi lebih lanjut.
Menurut Haaretz,Departemen Israel inkeamanan Israel menerima puluhan peringatan tentang ‘adanya serangan teror’, termasuk peringatan tentang dugaan serangan yang menargetkan kantor pejabat senior pemerintah Israel, atau seorang pejabat senior kemiliteran .
Satu hal yang jelas tentang serangan di Tel Aviv adalah bahwa hal itu tidak dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri.
Haaretz mengungkapkan, seorang sumber mereka di Tepi Barat mengatakan bahwa Martir Brigade Al-Aqsa, sayap bersenjata gerakan Fatah, berada di belakang serangan itu, ia juga menambahkan bahwa pemboman tersebut “dilakukan oleh delegasi dari Gaza” .
Sementara itu di Gaza, tentara Israel terus membombardir wilayah sipil dan rumah-rumah di berbagai bagian Jalur utama Gaza, sejauh ini, dengan 146 warga Palestina meninggal sejak Rabu lalu, sementara lebih dari seribu orang terluka, dan puluhan diantaranya dalam keadaan kritis.
dimana sebagian besar korban adalah warga sipil, anak-anak, wanita dan orang tua, bahkan tak jarang dalam satu keluarga seluruh anggotanya dibunuh oleh peluru Israel biadab. (rasularasy/arrahmah.com)