DAMASKUS (Arrahmah.com) – Sedikitnya 21.000 orang telah melakukan pembelotan dari militer rezim Nushairiyah sejak revolusi meletus pada Maret 2011, ujar laporan Zaman Alwasl pada Selasa (28/7/2015).
Tentara Suriah merupakan salah satu yang terbesar di kawasan, harus berjuang sangat keras untuk menghadapi serangan Mujahidin untuk mempertahankan wilayah yang mereka kendalikan selama hampir lima tahun. Banyak pemuda yang telah melarikan
diri dari Suriah atau menemukan cara untuk menghindari wajib militer.
Perang Suriah yang tidak diketahui kapan akan berakhir, menyaksikan kekurangan sumber daya manusia di tubuh militer rezim dalam beberapa bulan terakhir dan menyebabkan militer rezim sangat bergantung dengan rekrutmen milisi loyalis di provinsi yang masih dikendalikan oleh rezim, di mana relawan diiming-imingi dengan tawaran gaji yang menggiurkan.
“Kami harus menentukan daerah penting yang ingin dikendalikan oleh tentara sehingga tidak semua sisa daerah runtuh,” ujar Bashar Al-Assad, pemimpin rezim Nushairiyah dalam pidato televisi pada akhir pekan lalu.
“Tentara memiliki kemampuan, semuanya tersedia, namun ada kekurangan tenaga manusia,” ujar Assad mengakui adanya kekurangan tentara di tubuh militernya. (haninmazaya/arrahmah.com)