WASHINGTON (Arrahmah.id) – Pejabat Amerika Serikat (AS) mengklaim bahwa pemimpin Al Qaeda Syaikh Ayman az Zawahiri tewas dalam serangan di Afghanistan pada akhir pekan.
Berbicara dengan syarat anonim, dilansir Reuters (3/8/2022), pejabat AS tersebut memberikan perincian tentang operasi perburuan tokoh nomor satu Al Qaeda itu:
Selama beberapa tahun, pemerintah AS telah mengetahui jaringan yang menyembunyikan Az Zawahiri, dan selama setahun terakhir, setelah penarikan AS dari Afghanistan, para pejabat telah mengamati indikasi kehadiran dia di negara itu.
Pada tahun itu juga, para pejabat AS mengidentifikasi bahwa keluarga Syaikh Ayman – istri, putri dan anak-anaknya – telah pindah ke rumah aman di Kabul. Tak lama AS mengidentifikasi Syaikh Zawahiri di lokasi yang sama.
Selama beberapa bulan CIA kemudian memata-matai rumah aman itu hingga yakin bahwa Syaikh Zawahiri berada di dalamnya.
Rumah persembunyian itu jaraknya kurang dari 500 meter dari kolam renang dan bar tempat para diplomat Inggris bersantai di Kabul.
Pada April 20220, Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Nasional, kemudian memberi tahu informasi itu pada Presiden Joe Biden.
Para pejabat CIA kemudian menyelidiki konstruksi dan kondisi rumah persembunyian serta meneliti penghuninya sebelum melakukan serangan utnuk membunuh Syaikh Ayman.
“Operasi dilakukan untuk membunuh Zawahiri tanpa mengancam integritas struktural bangunan dan meminimalkan risiko bagi warga sipil dan keluarga Zawahiri,” kata pejabat itu.
Dalam beberapa pekan terakhir, presiden mengadakan pertemuan dengan penasihat kunci dan anggota Kabinet untuk meneliti hal intelijen dan mengevaluasi tindakan terbaik.
Pada 1 Juli, Biden meminta agar dilakukan operasi pembunuhan terhadap Syaikh Zawahiri di Ruang Situasi Gedung Putih bersama anggota kabinetnya termasuk Direktur CIA William Burns.
Pada 25 Juli, presiden mengumpulkan anggota kabinet dan penasihat utamanya untuk menerima pengarahan terakhir dan membahas bagaimana pembunuhan Syaikh Zawahiri akan mempengaruhi hubungan AS dengan Taliban, kata pejabat itu.
Setelah meminta pandangan dari orang lain di ruangan itu, Biden mengizinkan “serangan udara yang disesuaikan dengan tepat” dengan syarat meminimalkan risiko korban sipil.
Syaikh Ayman Az Zawahiri kemudian dibunuh setelah dua rudal R9X ‘Ninja’Hellfire dari drone MQ-9 Reaper AS menghantam dirinya setelah berputar-putar 50.000 kaki di atas langit Kabul.
Pemimpin Al Qaeda yang berumur 71 tahun ini dibunuh tepat pada pukul 06:18 pada hari Ahad (31/7/2022) setelah menyelesaikan shalat subuh dan berdiri di atas balkon atap rumah sebagai rutinitas hariannya. (hanoum/arrahmah.id)