DAMASKUS (Arrahmah.com) – Kekejaman rezim kembali terungkap, di awal tahun 2013 ini terdapat temuan mengerikan puluhan mayat yang disiksa di Damaskus, ungkap aktivis Suriah.
Sebelumnya Presiden rezim Suriah, Bashar al-Assad mengklaim menyambut baik inisiatif apapun untuk perundingan untuk mengakhiri pertumpahan darah di Suriah setelah utusan PBB-Liga Arab, Brahimi mengatakan ia memiliki rencana perdamaian yang diterima oleh kekuatan dunia.
“Pemerintah sedang bekerja untuk mendukung proyek rekonsiliasi nasional dan akan menanggapi setiap inisiatif regional atau internasional yang akan memecahkan krisis saat ini melalui dialog dan cara-cara damai dan mencegah intervensi asing dalam urusan internal Suriah,” ujar Perdana Menteri rezim Suriah, Wael al-Halaqi, seperti dilansir AFP.
Sementara itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London mengungkapkan laporan yang didasarkan pada pernyataan petugas medis dan aktivis dilapangan, bahwa ditemukan 30 mayat yang disiksa di sebuah distrik di Damaskus.
“Tiga puluh mayat ditemukan di distrik Barzeh. Mereka memiliki tanda-tanda penyiksaan dan sejauh ini belum teridentifikasi,” ujar laporan.
Komisi Umum Revolusi Suriah, sebuah jaringan aktivis Suriah, memberikan perkiraan yang lebih tinggi, sekitar 50 mayat. Mereka mengatakan : “Kepala mereka dipotong dan terdapat banyak bagian tubuh yang rusak sehingga sulit untuk mengidentifikasi korban”.
Dalam peristiwa lain, sebuah video yang diposting online memperlihatkan tiga tubuh anak laki-laki yang tenggorokannya digorok dan tangan mereka terikat di belakang punggung. Tubuh mereka ditemukan pada Senin (31/12/2012) di Jubar.
Keaslian rekaman tidak dapat diverivikasi, namun Observatorium melaporkan mereka adalah anak-anak yang sehari sebelumnya diculik di sebuah pos pemeriksaan dalam perjalanan pulang dari sekolah. (haninmazaya/arrahmah.com)