GAZA (Arrahmah.com) – Seperti di Indonesia, para pelajar di Palestina juga ada yang mengisi masa liburan sekolah dengan berbagai acara santai. Salah satunya, kegiatan rihlah 200 santri Yayasan Daarul Qur’an (DaQu) Cabang Gaza pada bulan lalu, Kamis (30/4/2015).
“Mayoritas anak-anak Gaza, sebetulnya tidak memiliki hiburan seperti tempat bermain khusus untuk mengisi liburan mereka. Hal tersebut akibat dari penjajahan zionis “Israel”, maka mereka harus menerima kondisi yang serba sulit.” Demikian ujar Akhuna Abdullah Onim, Koordinator DaQu Gaza, kepada Arrahmah, Sabtu (2/5).
Saat mendapatkan informasi bahwa kali ini para santri ingin berlibur ke Dunia Fantasi Gaza, lengkap dengan kebun binatangnya, Bang Onim, demikian sapaan akrabnya, merasa penasaran . “Ada info yang membuat saya penasaran, (memangnya) ada kebun binatang di Gaza??”
Setelah pihak DaQu Gaza melakukan survei, ternyata hanya namanya saja kebun binatang. Tempatnya persis seperti peternakan ayam dan disana hanya terdapat kurang dari 10 jenis binatang, luas wilayahnya pun hanya 5 hektar saja.
“Semua binatang tersebut didatangkan ke Gaza melalui terowongan bawah tanah di era Presiden Mursi (di Mesir),” terangnya.
Para santri DaQu berangkat rihlah dari Markaz DaQu Gaza yang sudah diperbaiki, setelah hancur dihantam roket “Israel” Juli 2014.
“DUFAN-nya” GAZA
Alhamdulillah, meski dibesarkan dalam penjajahan zionis, anak-anak DaQu Gaza tetap bersyukur dengan bergembira menikmati suasana Dunia Fantasi serta kebun binatangnya.
“Yang namanya anak-anak Gaza…ya mereka tidak pernah melihat bianatang langka dengan mata kepala. Begitu masuk ke kebun binatang, maasyaa Allah mereka sangat sangat gembira, satu persatu kandang mereka datangi,” ujar Bang Onim.
Anak-anak itu juga begitu polos dan lucu. Saat melihat singa, salah seorang santri DaQu yang berusia 10 tahun menunjuk ke arah kandang, ” Hei teman-teman lihat itu keledai ada tanduknya. Yaa Allah saya baru tahu ternyata keledai ada tanduk.”
Anak lain membantahnya ringan, ” Hei kamu itu singa hahahaha.” Bang Onim dan para Asatidz DaQu tersenyum mendengar perdebatan mereka.
Semnerata, di Kandang sebelah, terlihat 5 buaya kecil sedang tidur, ada seorang anak lagi mendatanginya dan mengatakan sembari menutup mulutnya pertanda heran dan kaget, “Hahhhhhh…yaa Allah ada cicak sebesar ini.”
Alhamdulillah. meski di Kebun Binatang tersebut hanya ada beberapa jenis hewan saja, Bang Onim mengaku sangat bahagia bisa berada bersama para santri DaQu dan melihat senyum dan tawa mereka.
Agenda Markaz Tahfiz DAQU Cabang Gaza kali ini sangat berkesan. Rihlah atau piknik bagi 200 orang santri itu sudah diagendakan 1 bulan sebelumnya. Pilihan tempat rihlah yang sangat terbatas, bahkan tidak ada tempat yang tepat untuk sasaran rihlah, menjadikan kebun binatang itu sebagai tujuan wisata di tengah blokade “Israel”.
Di Dunia Fantasi Gaza ini, selain mengunjungi Kebun Binatang, 200 santri juga berjelajah di tempat bermain. Mereka berkesempatan menaiki permianan seperti Poci Poci, Alap-alap, Ontang anting dan Biang Lala. “Seremnya semua permainan tersebut dengan menggunakan genset berbahan bakar solar,” kata Abdillah Onim yang kini berada di Gaza.
Setelah mencoba beberapa permainan yang sangat beresiko tsersebut, para santri melanjutkan rihlah ke Pantai Gaza yang juga diblokade oleh angkatan laut zionis. Anak-anak ini adalah hanya segelintir anak yang beruntung dapat menikmati hiburan di tengah krisis yang diciptakan zionis penjajah. Sementara bantuan langsung tidak dapat melewati perbatasan Raffah.
“Ya memang kondisi Gaza hingga kini masih dalam blokade ‘Israel’, dengan demikian krisis pun masih menghantui mereka, baik itu krisis kesehatan, bahan makanan, bahan bakar minyak dan krisis listik,” pungkas Bang Onim.
(adibahasan/arrahmah.com)