NAIROBI (Arrahmah.com) – Lebih dari 200 pengungsi yang akan menuju ke AS telah diberitahu bahwa mereka tidak dapat melakukan perjalanan karena perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump yang melarang masuknya semua imigran dari tujuh negara mayoritas Muslim.
Para pengungsi meninggalkan Dadaab, kamp pengungsi terbesar di Kenya timur pada pekan lalu namun mereka diberitahu oleh organisasi internasional untuk urusan imigrasi bahwa penerbangan mereka dibatalkan karena perintah Trump, ujar Suleiman Yusuf, seorang pengungsi Somalia, lansir Shabelle pada Selasa (31/1/2017).
Yusuf yang berprofesi sebagai guru mengatakan ia telah menunggu selama 10 tahun untuk dikirimkan ke AS.
“Saya akan dimukimkan kembali di Minnesota. Saya seorang guru dan sekarang mengajar di Dadaab. Saya berharap memulai hidup baru di Amerika tapi kami sekarang kembali terjebak di Dadaab,” ujarnya.
Seorang pejabat senior badan pengungsi PBB di kamp Dadaab mengatakan 286 pengungsi Somalia dari Dadaab dan Kakuma dan dari kamp lain di utara Kenya telah terkena dampak larangan Trump.
Badan pengungsi PBB mengatakan bahwa sekitar 13.000 pengungsi Somalia telah diwawancarai dan disetujui oleh Amerika serikat untuk bermukim di AS.
Pemerintah Kenya mengatakan akan menutup kamp Dadaab Mei mendatang dan para pengungsi yang rencananya akan pergi ke AS kemungkinan besar akan kembali ke Somalia yang dilanda perang ketika kamp tersebut ditutup. (haninmazaya/arrahmah.com)