SIRTE (Arrahmah.com) – Dua puluh militan pendukung Jenderal Khalifa Haftar tewas di daerah Al-Washaka, dalam beberapa hari terakhir, seorang juru bicara pemerintah Libya yang diakui PBB mengatakan pada Rabu (8/1/2020), seperti dilaporkan Anadolu.
Mustafa Al-Majee mengatakan milisi menjadi sasaran serangan udara, dan sejumlah kendaraan bersenjata dan amunisi dihancurkan.
Daerah Al-Washaka, Sirte timur, menyaksikan bentrokan besar dan pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) masih mengendalikan wilayah tersebut meskipun terjadi bentrokan.
Sejak penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011, dua kursi kekuasaan telah muncul di Libya: satu di Libya timur didukung terutama oleh Mesir dan Uni Emirat Arab dan yang lainnya di Tripoli, yang menikmati pengakuan PBB dan internasional.
Pada bulan April, pasukan Haftar meluncurkan kampanye militer untuk merebut Tripoli dari pemerintah yang diakui secara internasional.
Pada 12 Desember, Haftar mengumumkan bahwa ia memerintahkan militannya untuk meluncurkan “pertempuran yang menentukan” untuk merebut kota. (haninmazaya/arrahmah.com)