HELMAND (Arrahmah.com) – Lebih dari 5.000 tentara dan pejabat atau 20 % personel infantri militer ternyata tidak layak untuk berperang di garis terdepan, ujar Menteri Pertahanan. Terbukti, lebih dari 1.000 tentara Inggris pernah mengalami luka-luka dalam perang di Afghanistan dan Irak.
Beberapa diantaranya tidak benar-benar disebar karena masalah psikologis atau penyakit mental atau tidak dalam keadaan sehat dan alasan lain diluar alasan medis.
Data yang ditulis oleh Parlemen memperlihatkan dari 19 batalion, sekitar 500 tentara tidak disebar.
Kementrian Pertahanan juga mengatakan beberapa tentara wanita tidak disebar karena hamil.
“Ini merupakan refleksi panjang ari operasi militer, dan ini menjadi pengingat, pemerintah mungkin harus mengeluarkan uang lebih untuk ekstra amunisi dan pembiayaan lain untuk operasi, namun mereka tidak menemukan orang-orang untuk direkrut atau dilatih menggantikan para tentara yang tak layak itu,” ujar Bernard Jenkin seperti yang dilansir BBC.
Mayjen Patrick Cordingley : “Mereka menjadi peringatan.”
Lebih dari 1.000 tentara menderita luka-luka selama perang di Afghanistan dan Irak.
Patrick mengatakan ia memberikan perhatian sangat mendalam untuk mereka.
“Aku pikir jika ini terus berlanjut di Afghanistan dan para tentara yang mengalami luka-luka itu tidak dapat kembali ke garis depan, ini akan menjadi masalah besar karena kita tidak dapat merekrut orang baru,” lanjutnya. (haninmazaya/ansar/arrahmah.com)