BOSNIA (Arrahmah.id) – Bosnia dan Herzegovina pada Selasa (4/1/2022) melaporkan bahwa 20% kematian di negara itu disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan polusi udara.
“Hampir semua kota di Bosnia dan Herzegovina mencoba memerangi masalah yang sama. Selain Sarajevo, Banja Luka, Tuzla dan Zenica adalah kota-kota yang paling merasakan polusi udara,” menurut juru bicara Asosiasi LSM Eko Akcija, Anes Podic.
Bank Dunia menetapkan kematian akibat polusi udara di Bosnia dan Herzegovina sekitar 3.400 per tahun dan Badan Lingkungan Eropa melaporkan sekitar 5.000, ujarnya, seperti dilansir Anadolu.
“Angka-angka ini sangat tinggi. Hampir 20 persen kematian di Bosnia dan Herzegovina disebabkan oleh penyebab yang berhubungan dengan polusi udara,” kata Podic.
Dia menambahkan bahwa politisi di Bosnia dan Herzegovina belum melakukan upaya untuk menyelesaikan masalah.
“Kompor dan yang dibakar di tungku adalah masalah terbesar kami. Orang-orang sangat lambat dalam pemanasan dengan gas alam. Setiap tahun, beberapa ratus warga beralih ke gas alam. Pada kecepatan ini, polusi udara akan memakan waktu berabad-abad untuk menyelesaikan masalah tersebut. Masalah ini harus menjadi masalah seluruh masyarakat,” kata Podic.
Dia mendesak warga untuk lebih peka tentang peringatan dan menyarankan mereka yang bisa pergi dari kota untuk pergi ke tempat-tempat yang udaranya bersih selama periode polusi udara. (haninmazaya/arrahmah.id)