MESIR (Arrahmah.com) – Haitham Abu Khalil, seorang pengacara hak asasi manusia Mesir, mengatakan bahwa 20.000 tahanan politik Mesir akan memperpanjang masa mogok makan mereka.
Mereka telah memulai aksi tersebut pada Rabu (30/4/2014) hingga Jum’at (2/5) ini sebagai bentuk protes mereka terhadap penganiayaan dan penyiksaan di dalam penjara, lansir MEMO.
Khalil, seorang juru bicara untuk gerakan “Kebebasan Tahanan Mesir”, mengatakan bahwa para tahanan akan memperpanjang aksi mogok makan mereka untuk menekan pihak berwenang supaya menghentikan penyiksaan di penjara dan melepaskan mereka yang ditahan secara tidak adil.
Dia menambahkan bahwa sejumlah pengacara membentuk “ruang operasi” untuk mengikuti perkembangan aksi pemogokan ini.
Sementara itu, keluarga para tahanan melakukan protes di alun-alun publik di seluruh negeri untuk mengungkapkan solidaritas mereka.
(banan/arrahmah.com)